Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Bagaskara Isdiansyah
Sabtu, 25 Juli 2020 | 16:40 WIB
Tim gabungan Kepolisian dan TNI melakukan evakuasi dan identifikasi jenazah editor Metro TV bernama Yodi Prabowo di pinggi Tol JORR Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020). (ANTARA/Laily Rahmawaty)

SuaraJogja.id - Setelah sekitar dua pekan jadi misteri, polisi berhasil menemukan titik terang terkait penyebab kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo.

Dari hasil olah TKP dan penyelidikan, polisi menduga kuat bahwa penyebab kematian Yodi lantaran bunuh diri.

Namun, pernyataan polisi tersebut justru membuat kecewa pihak keluarga. 

Mereka meyakini Yodi tak mungkin melakukan aksi senekat itu.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jogja Hari Ini, Sabtu 25 Juli 2020

"Terus terang sebagai orang tua kecewa terhadap kesimpulan itu, karena enggak mungkin anak saya bunuh diri," kata Suwandi, ayah kandung Yodi, Sabtu (25/7/2020).

Suwandi menampik anaknya Yodi disebut depresi sehingga memutuskan bunuh diri dan jenazahnya ditemukan di pinggiran Tol JORR Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

"Pada hari-hari menjelang kematiannya, dia tak menampakkan depresi. Dia masih bekerja, mau mengantar ibu ke tempat urut. Kalau depresi, paling tidak dia tak mau bekerja," kata dia.

Suwandi mengaku tak memercayai kesimpulan penyelidikan polisi, apalagi kalau Yodi disebut depresi lantaran berkonflik dengan kekasih.

Sebab, kata Suwandi, putranya itu sempat menyampaikan keinginan untuk menikahi gadis pujaan hatinya.

Baca Juga: Diduga Termakan Usia, Kanopi Atap GraPARI Telkomsel Jogja Ambrol

"Sebelum kejadian itu, dia membeli laptop untuk mencari uang tambahan guna menikah," kata dia.

Sebelumnya, polisi menyampaikan perkembangan terbaru mengenai kasus kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo. Yodi diduga kuat tewas bunuh diri.

Hal itu disampaikan oleh Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat dalam rilis hasil penyelidikan terkait kematian Yodi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu.

"Berdasarkan penjelasan ahli, saksi, olah tempat kejadian perkara, serta keterangan lain maupun bukti petunjuk, maka penyidik berkesimpulan yang bersangkutan diduga kuat melakukan bunuh diri," kata Tubagus di lokasi.

Tubagus mengatakan, hasil tersebut dari beberapa analisa penyelidikan yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya.

Salah satunya, korban dari hasil penyelidikan terekam CCTV membeli barang bukti pisau sendiri di salah satu pusat perbelanjaan yang tak jauh dari TKP.

Load More