SuaraJogja.id - Permintaan Keturunan Raja Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) II untuk dikembalikannya hasil jarahan penjajah Inggris mengundang perhatian pemerhati sejarah di Yogyakarta. Masa yang dikenal dengan Geger Sepehi atau Perang Sepehi sekitar tahun 1821 tersebut merugikan Keraton Yogyakarta atas puluhan ribu ton emas yang diambil penjajah Inggris.
Pemerhati Sejarah Yogyakarta, Agung Budiawan, menjelaskan bahwa pada tahun tersebut terjadi serbuan besar oleh penjajah Inggris ke Keraton Yogyakarta.
"Saat itu penjajah Inggris kan menyerang dari berbagai arah. Jadi Benteng Keraton dijebol dari sisi lor dan wetan, di mana lokasi tersebut terdapat gudang [bubuk] mesiu," kata Agung, dihubungi SuaraJogja.id, Senin (27/7/2020).
Agung, yang lebih akrab disapa Bondo ini, menjelaskan, usai benteng jebol, pasukan Inggris yang dipimpin Thomas Stampford Raffles merangsek masuk. Mereka langsung mengambil barang berharga yang ada di dalam Keraton saat itu.
Baca Juga: Alun-alun Utara Keraton Solo Tiba-tiba Ditutup, Pedagang Risau
"Harta benda Keraton, naskah-naskah, diambil semuanya. Bahkan kancing baju milik Sultan [HB II] saat itu juga diambil karena memang ada permata yang tersemat di kancing bajunya," jelas Agung.
Dirinya tak memahami secara pasti aset milik Keraton Yogyakarta yang dijarah oleh penjajah Inggris. Ia menambahkan bahwa banyak versi yang mengatakan jumlah jarahan oleh peniajah Inggris.
"Banyak versi yang menyebutkan bahwa jarahan ini bermacam-macam karena memang sejarah tidak sepenuhnya tertata rapi kan. Namun dari peristiwa itu [Geger Sepehi], banyak harta benda yang diambil dari Keraton," jelas dia.
Kendati demikian, permintaan keturunan Raja Yogyakarta untuk mengembalikan aset tersebut adalah bentuk upaya dan sebuah spirit kebangsaan, menutur Agung.
"Saya kira Keraton sendiri sudah bergabung dengan NKRI dan mengikuti regulasi serta aturan-aturan ini. Jikapun ingin [aset] kembali, pasti ingin, karena itu bagian dari sejarah. Jadi lebih kepada spirit kebangsaan dan nasionalisme [permintaan] pengembalian [aset] itu," jelas Agung.
Baca Juga: Malam-malam Alun-alun Utara Keraton Solo Mendadak Ditutup, Pedagang Protes
Ia menganggap bahwa proses pengembalian akan memakan waktu panjang. Kendati begitu, upaya ini perlu dilakukan sebagai pengetahuan sejarah bagi masyarakat bahwa banyak aset yang dimiliki Indonesia, termasuk Keraton, yang berada di tangan negara penjajah hingga saat ini.
"Ini penting diketahui masyarakat [sejarahnya]. Jadi seperti nilai nasionalisme dan patriotisme, bukan pada nilai kepemilikan asetnya [Keraton Yogyakarta], tapi pada konteks negara, maka dari itu, saat ini tinggal bagaimana negara mengambil keputusan," terang dia.
Hingga kini, negosiasi untuk pengembalian aset tersebut selalu dilakukan negara, seperti pengembalian pusaka Diponegoro dan Keris Nogo Siluman beberapa waktu lalu.
Sebelumnya diketahui, aset berupa batangan emas sebanyak 57 ribu ton diminta Keturunan Raja Yogyakarta HB II untuk dikembalikan dari Inggris. Tak hanya emas, naskah-naskah yang juga diambil oleh Raffles diminta dikembalikan sebagai bentuk upaya menjaga sejarah DI Yogyakarta.
Berita Terkait
-
Sehebat Apa Anuar Ceesay? Calon Pemain Naturalisasi Malaysia dari Liga Inggris
-
Geger! PSSI Incar Trio Liga Inggris, Media Vietnam Ketar-ketir Kekuatan Timnas Indonesia Meroket
-
35 Ucapan Selamat Jumat Agung 2025 dalam Bahasa Inggris, Cek di Sini!
-
Hasil Liga Inggris: Arsenal Tertahan di Laga Pamungkas Goodison Park
-
Akhir Perjalanan 10 Tahun Kevin De Bruyne di Manchester City
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Wall Street Keok, IHSG Diprediksi Melemah Imbas Perang Dagang Trump vs Xi Jinping
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
Terkini
-
Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona
-
Zona Merah Antraks di Gunungkidul, Daging Ilegal Beredar? Waspada
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini