SuaraJogja.id - Teriakan tiga bocah sambil berlari-lari memecah keheningan Kampung Gedongkiwo RW 11, Kelurahan Gedongkiwo, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta siang itu. Tak hanya teriakan, deru motor Honda Beat hitam bercorak merah yang dikendarai gadis 23 tahun ikut meramaikan komplek rumah warga yang berdekatan dengan salah satu sungai di Kota Yogyakarta.
SuaraJogja.id yang telah menunggu kedatangan perempuan pemilik nama unik ini langsung dipersilahkan masuk usai dirinya memarkirkan kendaraan di sebuah rumah berdinding bambu ini.
Sambil melepas kacamata hitamnya, gadis yang memiliki nama asli Y ini masuk dan duduk di ruang tamu yang sebelumnya sudah dirapikan kedua orang tuanya.
Ya, nama dengan satu huruf memang benar-benar ada. Y namanya, bahkan saat ia menunjukkan tanda pengenal berupa SIM C, hanya terlihat satu huruf di kolom nama.
"Bukan di SIM atau KTP saja, akta kelahiran saya juga tertulis nama Y," ujar Y saat ditemui kediamannya, Selasa (28/7/2020).
Tak hanya sendiri Y berbincang dengan kami. Anak kedua dari empat bersaudara ini ditemani sang ayah, Slamet Sugiyono ketika berada di dalam ruang tamu rumahnya.
Pria 57 tahun ini mengisahkan bagaimana dirinya menamai anak perempuan satu-satunya itu dengan hanya 1 huruf.
"Saat itu kan kondisi Indonesia sedang krisis moneter. Apa-apa sulit dan harga mahal. Saat itu anak ini lahir, karena krisis membuat kami lelah berpikir akhirnya terbersit nama Y yang simpel, tidak ribet dan mudah diingat," ujar Slamet sambil mengingat pertama kalinya memberi nama anak pada akta lahir Y.
Slamet menjelaskan, memberikan nama Y kepada anak perempuannya tidak semudah yang dibayangkan. Saat mengurus ke kecamatan, nama tersebut sebelumnya ditolak. Akhirnya Slamet berbicara dengan Camat Mantrijeron saat itu, nama Y akhirnya direstui dan hingga sekarang nama anak keduanya dipanggil Y.
Baca Juga: Nyetir Sendiri Jakarta-Jogja, Zaskia Mecca Dipuji Netizen
Pemilihan nama itu bukan tanpa alasan. Ayah 57 tahun ini menjelaskan ada makna mendalam mengapa dirinya memilih nama dengan huruf Y.
"Dalam huruf hijaiyah, ada huruf ya'. Huruf itu kan terakhir dalam penulisan huruf Arab. Saya menganggap bahwa huruf ya' adalah huruf penyempurna. Sehingga saya pilih Y sebagai namanya. Tujuannya anak saya ini lahir dan bisa menjadi penyempurna dengan apa yang dia cita-citakan," terang Slamet.
Sedikit membuka memori lama, Slamet membeberkan, awalnya dia telah menyiapkan nama anaknya sebelum mendadak menjadi Y. Dasih Utami merupakan nama yang direncanakan oleh dirinya saat mengurus akta kelahiran anak.
"Nama Y itu secara spontan sebenarnya. Memang akan menamakan Dasih Utami, tapi ketika mengurus surat akta saya berpikir nama Y lebih baik dan bermakna. Orang rumah, termasuk istri saya juga kaget saat itu," kenangnya.
Dasih Utami merupakan nama yang sempat terbersit sebelum memutuskan menamai Y. Pria yang sebelumnya menjadi pegawai di salah satu Koperasi Gedongkiwo ini juga akan mengganti nama Y menjadi lebih panjang.
"Dulu sempat diprotes oleh teman pegawai, nanti kalo nama anakmu Y saja, dia minder lho. Akhirnya saya berpikir jika sekalian diberi nama panjang bagaimana?. Jadi saya membuat nama panjang yaitu Aiwinur Siti Diah Ayu Mega Ningrum Dwi Pangestuti Lestasi Endang Pamikasih Sri Kumala Sari Dewi Puspita Anggraini," kata Slamet dengan menyebut 17 nama tersebut dengan lancar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Bidik Peningkatan Kunjungan Wisatawan Mancanegara, Pemkot Jogja Dorong Tambahan Direct Flight
-
Usai Viral Sebut Jokowi Bukan Alumni, Layanan LISA AI UGM Tak Bisa Digunakan
-
Gudeg Legend di Jogja Sediakan Makanan Gratis, Sajikan Menu Nusantara untuk Perantau Sumatera
-
4 Link Saldo DANA Kaget Spesial Jumat Berkah untuk Warga Jogja: Raih Kesempatan Rp129 Ribu!
-
UGM Buka Peluang Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera