Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 28 Juli 2020 | 19:24 WIB
Gadis 23 tahun pemilik nama unik, Y saat menunjukkan identitas pribadinya berupa SIM kepada wartawan di kediamannya Kampung/Kelurahan Gedongkiwo, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogayakarta, Selasa (28/7/2020). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

"Dalam huruf hijaiyah, ada huruf ya'. Huruf itu kan terakhir dalam penulisan huruf Arab. Saya menganggap bahwa huruf ya' adalah huruf penyempurna. Sehingga saya pilih Y sebagai namanya. Tujuannya anak saya ini lahir dan bisa menjadi penyempurna dengan apa yang dia cita-citakan," terang Slamet.

Sedikit membuka memori lama, Slamet membeberkan, awalnya dia telah menyiapkan nama anaknya sebelum mendadak menjadi Y. Dasih Utami merupakan nama yang direncanakan oleh dirinya saat mengurus akta kelahiran anak.

"Nama Y itu secara spontan sebenarnya. Memang akan menamakan Dasih Utami, tapi ketika mengurus surat akta saya berpikir nama Y lebih baik dan bermakna. Orang rumah, termasuk istri saya juga kaget saat itu," kenangnya.

Dasih Utami merupakan nama yang sempat terbersit sebelum memutuskan menamai Y. Pria yang sebelumnya menjadi pegawai di salah satu Koperasi Gedongkiwo ini juga akan mengganti nama Y menjadi lebih panjang.

Baca Juga: Nyetir Sendiri Jakarta-Jogja, Zaskia Mecca Dipuji Netizen

"Dulu sempat diprotes oleh teman pegawai, nanti kalo nama anakmu Y saja, dia minder lho. Akhirnya saya berpikir jika sekalian diberi nama panjang bagaimana?. Jadi saya membuat nama panjang yaitu Aiwinur Siti Diah Ayu Mega Ningrum Dwi Pangestuti Lestasi Endang Pamikasih Sri Kumala Sari Dewi Puspita Anggraini," kata Slamet dengan menyebut 17 nama tersebut dengan lancar.

Tapi untuk mengganti nama tersebut butuh biaya yang tak sedikit. Akhirnya Slamet mengurungkan niat dan mempertahankan nama Y. Sebanyak 17 nama tersebut, kata Slamet terinspirasi dari pedalagan.

Pasangan dari Slamet Sugiyono dan Parjiyem (51) ini juga menceritakan hal-hal kocak yang selalu dia terima saat mengurus surat izin atau mendaftar yang perlu menyematkan nama.

"Iya pernah suatu hari saya mendaftarkan nama saat sekolah atau kuliah dulu. Saat sudah lengkap dan memberikan ke panitia, petugasnya malah membalikkan berkas. Dia meminta saya melengkapi nama saya sesuai identitas. Lalu saya jelaskan jika nama saya Y. Petugas bingung dan hanya menerima dengan muka tak percaya," kata Y sambil tertawa kecil mengingat masa tersebut.

Bahkan untuk meyakinkan petugas atau orang ketika Y mendaftar baik di lembaga pendidikan atau saat membuat KTP, dirinya selalu mengantongi akta kelahiran.

Baca Juga: Warga Terdampak Tol Jogja-Bawen Dibuat Bingung Gegara Desain Tol Keliru

"Tapi sekarang sudah ada KTP, jadi saat mendaftar saya tunjukkan identitas itu," tambah dia.

Load More