Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 30 Juli 2020 | 07:15 WIB
Penjual sate viral, Ningram (32) saat ditemui wartawan di kediamannya, Kampung Gampingan RT 48/ RW 11 Kelurahan Pakuncen, Kecamatan Wirobrajan, Kota Yogyakarta, Rabu (29/7/2020). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

Disinggung kenapa dirinya dipilih untuk membagikan sate gratis padahal masih banyak pedagang sate lain, Ningram menduga itu hanya rezeki yang dia terima.

"Sepertinya faktor rezeki ya, sebenarnya memang banyak pedagang lain, tapi kenapa saya dipilih ya itu tidak tahu juga. Mungkin karena teman istri saya sebelumnya juga pernah dibantu (crowdfunding) itu," katanya.

Dalam membagikan sate gratis, Ningram memberikan dua jenis sate, yakni daging ayam dan kambing. Tiap harinya dia membagikan 134 bungkus sate dengan rincian 84 daging ayam dan 50 daging kambing.

Sambil bercerita soal pembagian ratusan sate gratis, ternyata pria kelahiran 15 Desember 1988 ini telah lebih dulu membagikan sate secara gratis sebelum digandeng lembaga pengumpul dana. Hal itu dilakukan pada malam hari tiap hari Jumat.

Baca Juga: Jadi Tuan Rumah Liga 1, DIY Tegaskan Tak Boleh Ada Penonton

"Sebelumnya saya biasa membagikan sate gratis ke orang-orang yang ada di jalan. Biasanya tukang becak di titik nol kilometer dan juga pembersih. Kadang saya juga kasihan melihat mereka keluar pagi tapi sampai malam tidak dapat penumpang. Jadi jika berlebih saya beri mereka sate gratis," katanya.

Kerap membagikan sate gratis, dua bersaudara pasangan Saleh dan Nima ini bukan berarti hidup berkelebihan. Sebaliknya, hidup diliputi keterbatasan. Bahkan anak pertamanya sampai saat ini masih butuh perawatan karena mengidap penyakit Mikrosefali.

"Jadi saat satu pekan sebelum anak saya lahir, istri saya ditabrak saat mengantar ibunya. Karena air ketuban pecah, anak kami langsung diselamatkan dengan operasi sesar. Kejadian sendiri terjadi pada Mei 2019 lalu," katanya.

Hingga saat ini sang anak masih dalam perawatan dan harus kontrol ke RSUP Dr Sardjito.

"Biayanya sendiri biasa dibantu oleh orang tua. Tapi bagaimana pun hidup harus saya jalankan. Disamping itu, berbagi adalah kegiatan yang bagi saya harus dilakukan. Saya tak pandang bulu untuk membantu. Kadang ketika ada orang mabuk dan minta sate saya beri," katanya.

Baca Juga: Sarankan Liga 1 Tanpa Penonton, Pemda DIY Siap Dukung Siaran Live Streaming

Sempat menjadi sorotan publik, Ningram hanya berusaha menjalani tugas manusia untuk saling membantu. Dirinya tak menyangka jika sampai viral. Namun prinsip berbagi dan memberi, dia lakukan dan berharap bisa menjadi inspirasi orang lain.

Load More