SuaraJogja.id - AT (38), ibu rumah tangga (IRT) asal Kalurahan Bunder, Kapanewon Patuk, Kabupaten Gunungkidul, kini harus merasakan dinginnya ruang tahanan Mapolsek Patuk. Wanita ini terpaksa ditahan usai dilaporkan melakukan penipuan jual-beli beras dari koleganya.
Kapolsek Patuk AKP Hendra Prastaqa mengakui bahwa pihaknya kini menahan wanita tersebut dan mendalami kasus yang menjeratnya. Tak hanya wanita tersebut yang ditahan, kemungkinan besar juga suami dari wanita ini juga akan menyusul ditahan karena membantu istrinya melakukan penipuan.
Hendra mengungkapkan, penangkapan wanita ini bermula dari laporan seorang pedagang beras asal Klaten, Jawa Tengah. Kepada polisi, korban mengaku bahwa pelaku awalnya membeli dagangannya beras Rojo Lele sebanyak 80 karung dengan janji akan dibayar di kemudian hari.
"Namun setelah jatuh tempo, ternyata tak kunjung dibayar. Bahkan ditagih beberapa kali selalu berkelit,"ujar Hendra, Kamis (30/7/2020), ketika dikonfirmasi.
Baca Juga: Susah Cari Air Padamkan Api, Rumah dan Hasil Panen Yatiman Ludes Terbakar
Korban akhirnya melaporkan peristiwa yang menimpa dirinya. Tak berselang lama, polisi menyokok wanita tersebut dari kediamannya. Dan dari hasil pemeriksaan, pelaku mengakui perbuatannya tersebut. Bahkan tak hanya sekali, pelaku ternyata telah mengelabui banyak orang dengan modus ambil barang terlebih dahulu dan bayar kemudian.
Selain itu, wanita ini sudah menjalankan aksinya selama dua tahun. Hasil kejahatannya digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari dan memenuhi gaya hidupnya yang tergolong mewah.
"Ternyata bukan hanya sekali, tetapi sudah menjadi profesi. Pelaku kami jerat pasal 378 tentang penipuan," paparnya.
Pelaku selalu membujuk para korban untuk menjualkan barang dagangan milik korban dan berjanji membayar beberapa hari kemudian. Pelaku lantas menjual barang dagangan korban dengan harga yang miring. Uang hasil penjualannya tersebut tidak diberikan ke korban, tetapi digunakan untuk kepentingan pribadi.
Prapto (62), warga Ngeposari, Semanu, Gunungkidul, menjadi salah seorang yang dirugikan oleh pelaku. Beberapa hari yang lalu, pelaku datang ke rumahnya membawa 59 karung beras Rojo Lele. Pelaku membujuk Prapto agar bersedia membeli beras yang dibawa oleh pelaku.
Baca Juga: Mundur dari Pilkada, Ipar Presiden Jokowi Pamit Bupati Gunungkidul
"Dia itu datang ke rumah minta agar saya membeli berasnya. Awalnya saya tidak mau wong saya curiga, sebelum pulang saya melihat mobil pelaku di pasar Argosari tempat saya jualan,"ujarnya.
Berita Terkait
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Liburan ke Gunungkidul? Jangan Sampai Salah Pilih Pantai! Ini Dia Daftarnya
-
Jadi Model Gadungan, Pria Ini Berhasil Tipu 500 Wanita Lewat Aplikasi Kencan
-
3 Gempa Berkekuatan Lebih dari Magnitudo 5 Guncang Indonesia Kurang dari Sehari
-
Kenali Ciri-Ciri Rip Current, Arus Kuat Pantai Drini yang Seret Belasan Siswa SMP Mojokerto
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu