Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Kamis, 30 Juli 2020 | 13:58 WIB
Calon penumpang kereta api melakukan pendaftaran untuk mengikuti "rapid test" di Stasiun Tugu Yogyakarta, Kamis (30/7/2020). - (ANTARA/Eka AR)

"Memang bukan ditujukan untuk masyarakat umum, tetapi khusus bagi calon penumpang kereta api," kata dia.

Jika hasil tes menyatakan reaktif, maka penumpang tersebut disarankan untuk melakukan pembatalan tiket, dan biaya tiket akan dikembalikan 100 persen.

"Begitu pula jika penumpang yang akan melakukan perjalanan, tetapi kemudian diketahui suhu badannya lebih dari 37,3 derajat celcius atau sedang sakit, maka tiket akan dikembalikan 100 persen," jelasnya.

Perwakilan PT RNI Perwakilan DIY Untoroyono Tjokronegoro mengungkapkan, program tersebut ditujukan untuk mendukung pemerintah membangkitkan perekonomian.

Baca Juga: Disnaker DKI: Biaya Tes Massal COVID-19 Dibebankan ke Perusahaan Swasta

"Salah satunya di bidang transportasi yaitu memberikan tes kesehatan untuk masyarakat yang ingin bepergian dan beraktivitas dalam kondisi sehat. Ini screening awal deteksi kesehatan," terangnya.

Setiap hari, RNI menyediakan sekitar 200 test kit antibodi, dan penumpang sudah bisa mengetahui hasilnya dalam waktu sekitar 15 menit.

Daop 6 Yogyakarta sendiri saat ini sudah menjalankan sejumlah kereta, baik kereta ekonomi PSO yang dioperasionalkan setiap hari seperti Sri Tanjung dan Bengawan, maupun kereta yang dijalankan saat akhir pekan.

Untuk mengakomodasi kebutuhan perjalanan saat Iduladha, sejumlah kereta seperti Argo Dwipangga, Argo Lawu, Taksaka, dan Senja Utama Solo juga akan dioperasionalkan.

Baca Juga: Liga 1 2020 Dilanjutkan, Kemenpora Minta Tes PCR dan Bukan Rapid Test

Load More