Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Mutiara Rizka Maulina
Kamis, 30 Juli 2020 | 19:45 WIB
Ernest Prakasa ditemui di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/5/2016) [suara.com/Nanda]

SuaraJogja.id - Kasus fetish yang dilakukan sosok Gilang trending di Twitter. Selain jumlah korban yang terus bertambah, modus pelaku yang meminta korban mengikat diri dan membungkus dengan kain jarik menjadi perhatian warganet.

Kisah pelecehan ini berawal dari salah satu korban yang menceritakan pengalaman buruknya saat berkenalan dengan Gilang di Twitter. Tanpa disangka, banyak korban yang semuanya berjenis kelamin laki-laki turut membagikan kisahnya dengan pelaku dan modus yang tak jauh berbeda.

Nama Gilang pun sejak Kamis (30/7/2020) pagi meroket bahkan bertahan di puncak trending Twitter. 

Menjadi perhatian khalayak ramai karena terus dibagikan di berbagai media sosial, ada lima tokoh masyarakat yang juga turut menyoroti kasus pelecehan seksual ini.

Baca Juga: DIY Perpanjang Status Tanggap Darurat COVID-19, Bansos Dihentikan

1. Awkarin siap bawa kasus Gilang ke ranah hukum

Selebgram Karin Novilda atau yang lebih akrab disapa Awkarin turut menyoroti kasus yang memaksa korbannya dilakban dan dibungkus dengan jarik untuk kemudian dilecehkan secara seksual ini.

Melalui akun Twitternya, Awkarin bersama pengacaranya siap membawa kasus Gilang ke ranah hukum. Ia menilai peristiwa ini sebagai sesuatu yang mengerikan. Awkarin juga membagikan pengalaman korban ke akun Instagramnya.

"Si Gilang ini di mana sekarang? Surabaya apa di mana? Nanti gue konsultasi dulu sama pengacara gue bisa dikasusin gak dengan bukti-bukti yang ada. Dan para korban bersedia didampingin pengacara gue apa nggak," tulis Karin.

2. Pernah foto bareng pelaku, Ernest Prakasa buka suara

Baca Juga: Dibeli Rp165 Juta, Sonar dan Gombloh Jadi Sapi Kurban Jokowi bagi Warga DIY

Pria yang dikenal namanya sejak menjadi komika, Ernest Prakasa turut memberikan argumen mengenai kasus Gilang. Bukan tanpa alasan, Ernest sempat mengunggah fotonya bersama pelaku yang menonton salah satu filmnya sebanyak 12 kali.

Membaca cerita korban terkait perilaku pelaku yang ia rangkul dalam foto tersebut, Ernest mengaku nyesek. Ia juga menyoroti mengenai RUU PKS yang tak kunjung disahkan pemerintah. Menurutnya, undang-undang tersebut sangat berguna untuk membantu korban pelecehan seksual serupa.

3. Fiersa Besari bagikan tangkapan layar pelaku pernah sebut akunnya di Instagram

Penyanyi dan penulis buku ternama, Fiersa Besari juga turut meramaikan trending atas kasus pelecehan seksual berdalih riset akademik. Melalui akun twitternya, Fiersa membagikan tangkapan layar, dimana pelaku pernah beberapa kali menyebut akunnya di Instagram.

"Apakah saya termasuk kategori yang cocok untuk dibungkus?," tulis Fiersa dalam keterangannya.

4. Soleh Solihun sebut fetish pelaku bikin nonton horor serasa porno

Komika Soleh Solihun, melalui akun Twitternya ikut mengutip salah satu kata trending yang mengarah kepada pelaku. Sejak kasus ini mencuat, trending Pocong meningkat di Twitter karena pelaku membungkus korbannya seperti pocong.

Dalam cuitannya, Soleh mengatakan bahwa jika terdapat orang yang memiliki fetish bungkus-membungkus, maka saat pelaku menyaksikan film pocong seolah melihat film horor yang terasa seperti film dewasa.

5. Kalis Mardiasih tuntut RUU PKS disahkan untuk hadapi kasus serupa

Penulis buku, Kalis Mardiasih ikut membuka suara untuk menanggapi peristiwa traumatis yang dialami oleh banyak pemuda di sekitar Surabaya. Ia menyampaikan bahwa laki-laki juga perlu memahami konsep relasi kuasa, kekerasan seksual dan consent.

Dalam cuitannya, ia juga mengatakan bahwa jika RUU PKS sudah disahkan, tindak kejahatan yang dilakukan oleh Gilang dapat diproses secara hukum. Ia juga turut mencantumkan tagar sahkan rancangan undang-undang kekerasan seksual.

Ramai menjadi pembicaraan di media sosial, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya UNAIR turut memberikan tanggapan berupa surat yang menyatakan pihaknya telah melaporkan kasus tersebut ke jajaran dekanat.

Load More