SuaraJogja.id - Pemilik usaha Hamzah Batik dan House of Raminten, Hamzah Sulaeman membagikan kisah perjalanan hidupnya. Lewat pencitraan Raminten, sosoknya dikukuhkan sebagai pelopor pertunjukan Drag Queen di Yogyakarta.
Hamzah memulai semua bisnisnya berawal dari sebuah toko kelontong, yang kemudian merambah pada usah batik. Awalnya usaha batik ikon Raminten ini merupakan bantuan dari batik Danar Hadi di Solo. Seiring dengan berkembangnya usaha batik tersebut, ia mengubah nama tokonya menjadi Hamzah Batik.
"Itu nanti karena kalau saya meninggal tidak saya berikan ke saudara-saudara saya. Tapi saya kasihkan ke anak-anak saya makannya harus berubah ke Hamzah Batik," tutur Hamzah seperti dikutip dari kanal YouTube Azizah Hanum (3/3/2020).
Mirota merupakan perusahaan yang diwariskan dari orangtuanya. Nama Mirota sendiri merupakan singkatan dari Minuman, Roti dan Tart. Selain berkecimpung didunia usaha, Hamzah dulunya juga merupakan seorang pekerja seni.
Ia memulai karir seninya sebagai pemain ketoprak dan wayang orang. Bosan mendapatkan peran sebagai karakter pria, hamzah meminta kepada sutradara untuk bisa memerankan tokoh wanita. Karena bisa melawak, Hamzah kemudian mendapatkan peran abdi dalem wanita.
Nama Raminten pertama kali diberikan dalam peran Hamzah bersandiwara di sebuah stasiun tv lokal. Akhirnya nama itu terus digunakan Hamzah dalam menjalankan peran di pertunjukan ketoprak dan wayang orang. Sekarang, Hamzah sudah pensiun dari beragam aktifitasnya.
Sebagai pecinta seni tari, saat ini Hamzah mengisi kesibukannya untuk mengelola pertunjukan tari di kabaret miliknya. Tayang satu minggu empat kali selama satu jam, Hamzah ingin memberikan masyarakat kemudahan akses untuk melihat pertunjukan sendra tari jawa.
Hamzah pertama kali terfikir untuk membangun kabaret berawal dari film yang ia tonton pada tahun 1972. Pertunjukan yang ia gelar itu dinilai aman untuk seluruh usia. Namun, tempat duduknya yang lesehan diperkirakan kurang nyaman untuk orang lanjut usia.
Diawal pagelarannya, kabaret dilakukan oleh seluruh karyawan yang bekerja dengan Hamzah. Namun, ia juga membuka kesempatan bagi orang dari luar karyawan yang ingin ikut bekerja. Tidak hanya itu, Hamzah juga tidak mengambil keuntungan sedikitpun dari acara itu.
Baca Juga: Tiadakan Garebeg, Keraton Yogyakarta Bagikan Ribuan Ubarampe Rengginang
Ia membagi rata uang hasil penjualan tiket untuk seluruh kru yang bertugas dan bermain peran. Dalam wawancaranya disampaikan, setiap bulan ia bahkan harus menambahkan uang hingga Rp 20 juta untuk membantu operasional kabaret.
"Pertama karena senang, kedua karena Jogja inikan harus ada pertunjukan malam," terang Hamzah.
Tonton video wawancara hamzah dan Aziza DISINI
Meski merugi, namun Hamzah masih konsisten menggelar pertunjukan di lantai 3 tokonya tersebut. Selain karena mencintai pertunjukan yang ditampilkan, ia juga menilai bahwa Jogjakarta membutuhkan hiburan di malam hari.
Melalui apa yang ia kerjakan, Hamzah ingin menjadikan Jogja sebagai tujuan wisata dalam bidang tari. Sebagai Abdi Dalem Punakawan yang berasal dari masyarakat umum. Ia juga bertugas untuk membatu merawat piring dan kursi-kursi kuno di Keraton.
Dalam satu kali pertunjukkan, Hamzah mampu menghasilkan uang senilai Rp 7-8 Juta. Pada musim liburan, pendapatan itu bisa meningkat hingga dua kali lipat. Membangun bisnis kesenian yang masih jarang di tanah air, Hamzah beri saran untuk bisa menerima diri sendiri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
WNA Tiongkok 'Nakal' di Yogyakarta: Alih-Alih Pelatihan, Malah Kerja Ilegal?
-
Trauma Mendalam, Terdakwa Kecelakaan Maut BMW Menangis di Persidangan: 'Saya Bukan Pembunuh'
-
Raih Saldo Gratis? Ini Trik Jitu dan 4 Link Aktif untuk Klaim DANA Kaget buat Warga Jogja
-
Polemik Bakso Babi di Bantul Tak Pasang Tanda, DMI Ngestiharjo Turun Tangan
-
Sultan HB X Bertemu KPK: Hakordia 2025 di Jogja dan Kabar Terbaru Korupsi Mandala Krida