SuaraJogja.id - Belum lama ini, warganet dibuat berdebat dengan sejumlah unggahan penyanyi papan atas Anji. Menanggapi hal tersebut, dr Tirta selaku relawan kesehatan sempat menyebut akun Anji di Twitter. Ia juga menyampaikan bahwa keduanya akan segera bertemu untuk melakukan diskusi tertutup.
Melalui akun Instagram maupun kanal YouTube-nya, Anji meragukan narasi berita Covid-19 di Indonesia yang dinilai terlalu berlebihan. Mulanya, ia mempertanyakan karya seorang fotografer yang mengabadikan jenazah pasien Covid-19 yang sudah terbungkus rapat dengan plastik.
Anji sempat mempertanyakan, jika pihak keluarga tidak bisa bertemu dengan pasien Covid-19 yang meninggal, bagaimana bisa seorang fotografer diizinkan mengambil gambar di ruangan khusus tersebut. Unggahan itu tak ayal menimbulkan beragam reaksi bahkan kecaman dari organisasi Pewarta Foto Indonesia.
Meski banyak dihujat dan diserang, tetapi Anji kembali menimbulkan kontroversi dengan mengunggah video yang menyatakan bahwa penggunaan thermogun dapat merusak otak manusia. Terbaru, Anji mengunggah obrolannya bersama seorang pria yang disebut sebagai pakar mikrobiologi dan mengaku sudah menemukan obat untuk virus corona.
Baca Juga: Alhamdulillah, Rusia Siap Produksi Massal Vaksin Covid-19 Oktober Mendatang
Unggahan demi unggahan yang dibagikan Anji terus mendapatkan kecaman dari warganet. Mereka menilai, pelantun lagu "Bersama Bintang" itu tidak menghargai kinerja tenaga medis yang berjuang melawan virus mematikan tersebut. Salah satu yang baru memberikan reaksi adalah relawan kesehatan, dr Tirta.
Melalui akun Twitter-nya, @tirta_hudhi ia mempertanyakan tujuan Anji mengunggah beragam kontennya yang menyinggung virus corona. Lulusan UGM ini mengaku tidak ingin banyak berkomentar karena takut dinilai numpang tenar. Namun, beberapa pendapat yang disampaikan Anji membuatnya tidak bisa tinggal diam.
Tirta juga menyampaikan bahwa sebelum diunggah oleh Anji, beberapa universitas seperti UGM, UNPAD, UI, UNAIR, UNAND, dan UNHAS sudah bahu-membahu mencari solusi untuk Covid-19. Obat herbal yang diperbincangkan itu, katanya, juga sudah pernah diliput media dan saat ini berada dalam fase uji klinis.
"Barusan @duniamanji bakal atur janjian ngopi tertutup, ayo kita tukar pikiran demi kebaikan," tulis dr Tirta.
Tidak lama setelah ia menyebut akun Anji di Twitter, Sabtu (1/8/2020), dokter berambut pirang itu mengabarkan bahwa mereka baru saja membuat janji bertemu untuk diskusi secara tertutup dan sengaja tidak disiarkan secara langsung supaya tidak memperparah kondisi.
Baca Juga: Terjebak Lockdown di Thailand, Wisatawan Ukraina Bunuh Diri
Ia menyebutkan, beberapa hal yang akan dibahas di antaranya mengenai corona dan pariwisata, corona dan musik, corona dan pendidikan, vaksin, obat herbal, serta edukasi mengenai virus asal Wuhan ini. Sayangnya, pernyataan tersebut tidak terlalu disambut baik oleh warganet.
Beberapa menilai bahwa langkah tersebut sudah basi atau tidak relevan lagi. Namun, beberapa juga turut memberikan saran dan masukan mengenai bahasan diskusi, serta beberapa orang yang dinilai perlu ikut berdiskusi, seperti dokter dan ahli mikrobiologi.
"Dok, kalau boleh inti pembicaraannya saja disampaikan. Karena saya penasaran aja sama pemikiran mas Anji. Saya berusaha memahami maksud Anji, karena saya yakin tidak ada niat jahat dari beliau. Cuman sampai sekarang masih gak mengerti aja sama cara berpikirnya," tulis akun @nic_0345.
"Yang terpenting sekarang, rakyat butuh kepastian dari pemerintah untuk bagaimana menjamin kebangkitan ekonomi ini. Jika sila ke 5 sudah teraktualisasi yakin aja nggak bakalan ada perseturuan dimana-mana. Bahkan demo pasti nggak akan ada," komentar akun @muh_rhezaaditya.
Sementara akun @psanggasantosa ikut menuliskan, "Tujuan yg sama? Dengan info- info menyesatkan yang dia sebarkan, outcome-nya akan sangat bertolak belakang dengan usaha-usaha yg sudah kita lakukan selama ini bro,"
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Pemkab Bantul Rencanakan Renovasi Sejumlah Sekolah di Tahun 2025 Mendatang
-
Berjasa Kembangkan Seni dan Budaya, Soimah dkk Raih Anugerah Kebudayaan DIY
-
Partisipasi Masyarakat Kulon Progo di Pilkada 2024 Rendah, Ini Faktor Penyebabnya
-
Tragis, Terdengar Benturan Keras Dini Hari, Pemotor Ditemukan Tewas di Bendungan Bantul
-
Pemda DIY Punya 2.052 Unit Rumah Subsidi Kosong, Warga dengan Gaji UMR Jogja masih Ada Harapan?