SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengimbau para wisatawan untuk lebih waspada terkait bencana hidrometeorologi. Mengingat potensi cuaca ekstrem yang masih akan melanda hingga usai Lebaran nanti.
"Libur lebaran masih dalam status Darurat Bencana Hidrometeorologi sampai tanggal 8 April," kata Kepala Pelaksana BPBD DIY Noviar Rahmat, dikutip Kamis (3/4/2025).
Selain curah hujan yang masih akan masuk dalam kategori tinggi, kata Noviar, bencana hidrometeorologi juga patut diwaspadai. Mulai dari genangan air akibat hujan lebat hingga longsor di berbabagi lokasi.
Para pemudik diharapkan untuk selalu memerhatikan prakiraan kondisi cuaca. Terlebih saat berada di jalur wisata yang berada di daerah Gunungkidul maupun area perbukitan lain di DIY.
Baca Juga: H+2 Lebaran, Pergerakan Manusia ke Yogyakarta Masih Tinggi
"Dari peta potensi cuaca ekstrem, jadi di seluruh DIY berpotensi. Untuk longsor kebanyakan ada di Kulon Progo kawasan menoreh dan Gunungkidul," ungkapnya.
Kemudian untuk potensi adanya genangan dampak dari bencana hidrometeorologi berada di wilayah bantaran sungai Code dan Gajah Wong. Kendati cukup sering sungai meluap, namun sampai saat ini kondisinya masih relatif aman.
Selain kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi, Noviar turut mengimbau wisatawan yang berencana menghabiskan waktu liburan di area pantai selatan. Keberadaan rip current dan gelombang besar perlu menjadi perhatian tersendiri.
"Itu [rip current] sering menimbulkan terjadinya korban. Nah itu harus diketahui tanda-tandanya adalah yang pertama apabila ombaknya tenang itu yang berbahaya," tuturnya.
BPBD DIY sendiri telah mendirikan posko untuk pantauan khususnya bencana hidrometeorologi di setiap kabupaten/kota bahkan setiap kalurahan. Total ada 348 posko di masing-masing Kalurahan yang dikoordinatori Forum Relawan Kebencanaan (FRB).
Baca Juga: Tiket Ludes, Yogyakarta Diserbu Pemudik: KA Java Priority Jadi Primadona
"Karena momentum lebaran, posko tersebut juga sekalian untuk melakukan pemantauan terkait kebencanaan," ujar dia.
Cuaca ekstrem seperti banjir, kekeringan, gelombang panas, badai, dan kebakaran hutan dapat menimbulkan dampak yang merugikan bagi manusia dan lingkungan.
Meminimalisir dampak cuaca ekstrem memerlukan upaya komprehensif dan terkoordinasi dari berbagai pihak, mulai dari individu hingga pemerintah. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:
1. Mitigasi (Mengurangi Penyebab Cuaca Ekstrem)
* Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca:
* Transisi ke Energi Terbarukan: Beralih dari bahan bakar fosil (batu bara, minyak, gas) ke sumber energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, air, dan panas bumi.
* Efisiensi Energi: Menggunakan peralatan dan teknologi yang lebih hemat energi di rumah, industri, dan transportasi.
* Transportasi Berkelanjutan: Menggunakan transportasi umum, sepeda, berjalan kaki, atau kendaraan listrik.
* Pengelolaan Hutan dan Lahan: Menghentikan deforestasi, melakukan reboisasi, dan menjaga kelestarian hutan. Hutan berperan penting dalam menyerap karbon dioksida dari atmosfer.
* Pertanian Berkelanjutan: Menerapkan praktik pertanian yang mengurangi emisi gas rumah kaca, seperti mengurangi penggunaan pupuk kimia dan mengelola lahan gambut dengan baik.
2. Adaptasi (Menyesuaikan Diri dengan Dampak Cuaca Ekstrem)
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
- 35 Kode Redeem FF Hari Ini 20 mei 2025, Klaim Hadiah Skin M1887 hingga Diamonds
Pilihan
-
Mesin Lebih Besar, Bodi Lebih Kecil, Harga Lebih Murah: Perbandingan Aerox Alpha vs QJMotor AX200S
-
Nick Kuipers Resmi Tinggalkan Persib, Lanjut Karier ke Eropa atau Persija?
-
QRIS Bisa Digunakan di Jepang dan China! India, Korsel dan Arab Saudi Segera Menyusul
-
5 Rekomendasi HP Kamera 200 MP Mulai Rp3 Jutaan, Gambar Tajam Detail Luar Biasa
-
5 HP Murah Kamera 108 MP, Harga Mulai Rp1 Jutaan Hasil Foto Tak Ada Lawan
Terkini
-
Jelang Idul Adha, Penjualan Hewan Kurban di Sleman Lesu? Wabup Ungkap Penyebabnya
-
Modal dari KUR BRI, Kelor Disulap Jadi Peluang Bisnis Kuliner Menggiurkan
-
Link DANA Kaget Aktif Hari Ini Berjumlah Ratusan Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan
-
Sidang Ijazah Jokowi Ditunda, Kuasa Hukum Tergugat Tegas Tolak Intervensi Tak Sesuai Prosedur
-
Mediasi Sidang Ijazah Jokowi Gagal Digelar, Hakim Tunggu Permohonan Intervensi Pihak Ketiga