SuaraJogja.id - Beredar video penyiksaan terhadap seekor monyet. Diduga memberontak saat hendak dijadikan ladang mata pencaharian, monyet tersebut dipukul, diinjak, dan ditendang oleh pemiliknya.
Akun @lambe_gosipupdate membagikan video yang memperlihatkan monyet disiksa pemiliknya itu di Instagram. Terlihat dari barang yang dibawa, pemilik tersebut merupakan tukang topeng monyet.
Dalam tayangan video tersebut, terlihat monyet berukuran sedang terikat dengan tali hijau yang dipegang pria berbaju merah. Tingkahnya yang berlarian ke sana kemari diduga membuat pemilik hewan tersebut geram.
Akibatnya, monyet itu dipukul beberapa kali dan sempat ditendang serta diinjak badannya. Mencoba memberontak, monyet itu berlari menjauh, tetapi kembali ditarik oleh pemiliknya dan dipukuli.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah China Uji Vaksin di Indonesia karena Kekurangan Monyet?
Akhirnya monyet itu menurut dan mengambil sepeda motor yang tergeletak. Dengan ekspresi yang terlihat sedih dan kesakitan, monyet itu menuntun motornya sambil ditarik oleh si pemilik.
Video kekerasan pada monyet yang diunggah pada Senin (3/8/2020) ini sudah disaksikan lebih dari 5.000 kali, dengan puluhan warganet meninggalkan komentar. Tidak sedikit yang mengecam perlakuan majikan sebagai hal yang kejam.
Lihat video penyiksaan monyet selengkapnya DI SINI.
"Gak bisa lihat ginian pasti nangis ya ampun," tulis akun @cecewinnn.
"Gigit aja nyet tangannya yang nabok kamu. Cakar muka bapaknya," kometar akun @jjmmzq.
Baca Juga: Gara-gara Ulah Monyet, Satu Keluarga tewas Mengenaskan
Sementara akun @arisarahwati mengungkapkan, "Please tolong dilaporin ya tuhan gak tega lihatnya."
Pekerjaan topeng monyet melibatkan seekor monyet untuk menjadi bintang tamu dalam pertunjukannya. Pemilik akan memainkan musik sambil mengarahkan monyet untuk melakukan berbagai atraksi.
Beberapa atraksi di antaranya dari mengendarai motor mainan, memeragakan orang berbelanja, hingga melakukan peragaan busana. Pertunjukan topeng monyet sebelumnya kerap digelar di jalan-jalan kampung. Seperti mengamen, penyelenggara topeng monyet mendapatkan imbalan dari atraksi peliharaannya.
Namun pertunjukan topeng monyet banyak dikecam oleh masyarakat karena dinilai mengeksploitasi binatang, apalagi setelah beredar video cara melatih monyet untuk pertunjukan. Agar monyet menurut terhadap perintah majikan, mereka diikat tangannya ke ke atas dalam kurun waktu yang lama.
Akhirnya, pertunjukan topeng monyet mulai jarang digelar. Monyet-monyet yang dijadikan bahan mencari uang itu beberapa dilepaskan ke habitatnya dan dikirim ke balai konservasi.
Pertunjukan topeng monyet sendiri sudah dilarang sejak tahun 2019. Berdasarkan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) No 302 yang mengatur tentang tindakan penyiksaan hewan, pertunjukan topeng monyet masuk dalam kategori penyiksaan hewan.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Benarkah China Uji Vaksin di Indonesia karena Kekurangan Monyet?
-
Gara-gara Ulah Monyet, Satu Keluarga tewas Mengenaskan
-
Tangis Surani Ceritakan Penyekapan oleh Majikan di Arab Saudi
-
Siksa Saksi Kasus Pembunuhan di Sumut, Anggota Polri Bisa Dipidana
-
Siksa Biawak di Jalan Raya untuk Cari Subscriber, Abdullah Ditangkap Polisi
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
5 HP Murah dengan Desain Mirip iPhone Juni 2025, Bukan iPhone HDC!
-
Pemain Keturunan Rp 112,98 Miliar Potensi Comeback Gantikan Teman Duet Bek Klub Serie B Lawan Jepang
-
5 Mobil Keluarga Rp70 Jutaan Juni 2025: Kabin Longgar Mesin Bandel, Irit Bahan Bakar
-
Eksklusif dari Jepang: Mulai Memerah, Ini Kondisi Osaka Jelang Laga Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
Terkini
-
Sleman Banjir Wisatawan, Mei 2025 Catat Rekor Kunjungan, Ini 3 Destinasi Favoritnya
-
Geger! Penyadapan KPK Tanpa Izin Dewas? Ini Kata Ahli Hukum Pidana
-
UGM Temukan Cacing Hati di Hewan Kurban, Tapi Ada Penurunan Drastis, Apa Penyebabnya?
-
Relokasi Jukir dan Pedagang ke Menara Kopi Terancam Gagal: Izin Keraton Jogja Belum Turun
-
Pabrik Garmen Belum Pulih Pascakebakaran, Pemkab Sleman Kejar Solusi Hindari PHK