SuaraJogja.id - Terjadinya penambahan kasus positif Covid-19 di DI Yogyakarta, membuat Pemkab Sleman mengambil langkah baru. Melalui Dinas Kesehatan (Dineks) Sleman, pihaknya menunjuk Asrama Haji Yogyakarta, yang sebelumnya digunakan untuk merawat pasien reaktif, sebagai tempat merawat pasien positif asimtomatis, atau tanpa gejala, dan bergejala ringan mulai awal Agustus ini.
Kepala Dinkes Sleman Joko Hastaryo menjelaskan, Asrama Haji memiliki kapasitas 138 kamar dan sampai saat ini sudah terisi sekitar 20 kamar.
"Di dalam pedoman revisi sebenarnya pasien bisa menjalani isolasi mandiri, tapi dengan pertimbangan tertentu, diputuskan pasien positif diisolasi ke faskes darurat, yakni Asrama Haji," ujarnya, dihubungi wartawan, Selasa (4/8/2020).
Tren pasien positif Covid-19 tanpa gejala di Sleman relatif tinggi. Data yang terhitung per 1 Agustus lalu, dari 133 pasien yang masih dirawat, 117 orang di antaranya atau sekitar 88 persen tergolong asimtomatik (tanpa gejala). Sedangkan pasien yang masuk kriteria gejala berat sebanyak delapan orang, dan tujuh orang bergejala ringan.
Bagi pasien tanpa gejala, setelah 10 hari dalam masa perawatan mereka diperbolehkan pulang dan dilanjutkan 4 hari isolasi mandiri. Lama kesembuhan pasien sendiri rata-rata berkisar 5-6 hari.
"Ada dua opsi dalam memulangkan pasien. Pertama, setelah tujuh hari dirawat, pasien menjalani swab, jika hasilnya negatif baru boleh pulang, tapi ada rumah sakit yang asal jika pasien sudah dirawat 10 hari, diperbolehkan pulang," terang Joko.
Terpisah, Bupati Sleman Sri Purnomo menjelaskan bahwa penempatan pasien asimtomatik di Asrama Haji sendiri sudah diputuskan dalam rapat Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman.
"Jika sebelumnya begitu positif langsung dirujuk ke rumah sakit, sekarang ditempatkan di Asrama Haji. Jika muncul gejala medis, baru dirujuk dan yang mulai menunjukkan negatif, boleh pulang untuk isolasi mandiri," jelas Sri Purnomo saat rapat Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Senin (2/8/2020).
Menurutnya, peningkatan kasus Covid-19 di Sleman belakangan disebabkan banyaknya pendatang dari luar daerah, yang ketika dicek ternyata positif. Di sisi lain, masifnya kegiatan rapid test dan swab massal membuat ditemukannya sejumlah kasus baru di Sleman.
Baca Juga: Penerapan Ganjil-Genap Berpotensi Meningkatkan Kasus Positif Covid-19
"Sekarang diupayakan gerakan untuk menyadarkan kembali masyarakat bahwa Covid-19 belum selesai. Masyarakat tetap ditekankan untuk menjalani protokol keamanan Covid-19, dengan menggunakan masker dan tetap menjaga kebersihan," kata Sri Purnomo.
Berita Terkait
-
Penerapan Ganjil-Genap Berpotensi Meningkatkan Kasus Positif Covid-19
-
Penyebaran Kasus Covid-19 di Jakarta Juga Berasal dari Klaster Rumah Ibadah
-
Cegah Penularan COVID-19, Pemkab Sleman Gelar Tes Swab Massal di Ponpes
-
Hindari Penularan Covid-19, Pemkab Sleman Tiadakan Malam Tirakatan HUT RI
-
Objek Wisata Bantul Kembali Buka, Sekda: Tak Menyumbang Kasus Baru Covid-19
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Koperasi Sleman Siap Saingi Minimarket? Ini Jurus Ampuh Tingkatkan Daya Saing
-
Disperindag Sleman Ungkap Penyebab Harga Beras Naik: Bukan Hanya Soal Stok
-
Danais DIY Dipangkas Setengah Miliar! Sultan Tolak Lobi Prabowo
-
Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Tewas: Polisi Buru Bukti CCTV, Ada Kelalaian?
-
Sultan Legawa Danais Dipangkas, DPRD DIY Meradang! Apa yang Terjadi?