SuaraJogja.id - Fenomena prostitusi online yang terjadi di Kabupaten Sleman kembali mencuat. Terakhir, Unit Reskrim Polres Sleman menangkap seorang wanita 23 tahun berinisial SF yang berperan sebagai muncikari. SF ditangkap atas dugaan perdagangan orang, termasuk anak dibawah umur untuk memuaskan pelanggannya.
Kasat Reskrim Polres Sleman, AKP Deni Irwansyah menyebut bahwa pelaku menjajakan jasa pijat plus-plus dan prostitusi melalui media sosial Twitter. SF yang merupakan warga Kulon Progo juga merekrut wanita muda yang kesulitan ekonomi.
"Pelaku ini mencari orang yang ingin bekerja dengan dirinya terlebih dahulu di media sosial. Pelaku mengirimkan pesan ke inbox media sosial calon pekerja. Iming-iming pekerjaan juga menggiurkan, mereka diberikan fasilitas kamar hotel, handphone termasuk kebutuhan yang harus mereka penuhi," kata Deni dihubungi SuaraJogja.id, Rabu (5/8/2020).
Deni melanjutkan, calon pekerja tersebut diberitahu untuk memberi jasa pijat plus-plus termasuk beberapa orang menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK). Mengingat kebutuhan ekonomi, calon pekerja ini menerima tawaran tersebut.
Baca Juga: Golkar Godog 10 Nama untuk Hadapi Bakal Calon dari PDIP di Pilkada Sleman
Ia menjelaskan, fenomena ini sejatinya sudah ada sejak lama. Kasus perdagangan orang dengan praktek prostitusi online memang kerap terjadi di kota-kota besar.
Kanit PPA Satreskrim Polres Sleman, Iptu Bowo Susilo menerangkan pelaku yakni muncikari dan juga PSK yang ada di Kabupaten Sleman rata-rata pemain lama.
"Sejauh ini memang pelaku dan juga pekerjanya adalah orang lama. Jadi sejak awal dirinya ini sengaja menceburkan diri sebagai PSK. Ada yang sebagai muncikari sudah dua tahun. PSK juga bermacam-macam, ada yang satu tahun hingga tiga tahun," terang Bowo.
Ia tak menampik bahwa fenomena prostitusi online berkembang di wilayah Sleman. Tak hanya muncikari, PSK yang menawarkan jasa prostitusi secara mandiri juga banyak ditemukan.
"Jika dibilang berkembang (prostitusi online) memang terjadi seperti itu, banyak. Ada di wilayah Sleman, Jogja berkembang banyak," kata dia.
Baca Juga: Covid-19 di Sleman Melonjak, Asrama Haji untuk Rawat Pasien Tanpa Gejala
Bowo menjelaskan bahwa PSK yang bergerak secara mandiri biasa membuka jasa di Yogyakarta dan memilih hotel sebagai lokasi bertemu. Namun beberapa hari kemudian mereka akan berpindah ke luar kota.
"Jadi dia menawarkan diri melalui media sosial dan berpindah lokasi, misal dari Yogyakarta berpindah ke Surabaya. Begitupun sebaliknya, mereka berpindah sehingga fenomena ini di wilayah Jogja termasuk Sleman juga berkembang," terang Bowo.
Ia melanjutkan, fenomena prostitusi online yang terjadi di Sleman kebanyakan diorganisir oleh sang muncikari. Pasalnya PSK sendiri berasal dari desa yang masih awam terhadap bisnis "esek-esek" ini.
"Jika muncikari ini bisa dibilang lebih terorganisir. Karena dari PSK sendiri belum bisa memasarkan sendiri. Karena kan asalnya dari kampung, jadi mereka tidak mampu memasarkan," ungkap dia.
Bowo melanjutkan, prostitusi online memang cukup berbahaya karena bisa muncul tindakan asusila di tengah masyarakat. Dia juga menyoroti bahwa perdagangan orang dari praktik ini menyasar ke anak-anak di bawah umur.
"Yang menjadi bahaya ketika yang direkrut (PSK) ini di bawah umur. Jika mengarah ke kriminal tidak besar, hanya mengarah pada tindakan asusila," katanya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Tempat Netral yang Lebih Cocok Jadi Tuan Rumah Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Striker Langganan STY Tak Dipanggil Patrick Kluiver Berakhir Main Tarkam
- 2 Senjata Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2025, Bisa Juara?
- 5 Rekomendasi HP Android dengan Kamera Ultrawide, Murah dan Terbaik 2025!
- 5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
Pilihan
-
LIVE REPORT: Jepang vs Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Melihat Kepiawaian Kai, Wasit Sepak Bola Cilik Berusia 9 Tahun di Liga Bali Masters 2025
-
Satu Detik Kick-off Lawan Jepang, Timnas Indonesia Cetak Sejarah
-
6 Mobil Sedan Bekas Murah Juni 2025: Mulai Harga Rp 15 Jutaan, Tua Tapi Tangguh dan Perawatan Mudah!
-
5 Rekomendasi Sunscreen untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Proteksi Maksimal Kurangi Kerutan
Terkini
-
Permohonan Intervensi Ditolak, Kuasa Hukum Kecewa Singgung Ketidakadilan Hukum
-
Kisah Jemaah Haji 2025 Terlantar di Arafah hingga Makanan Tak Layak, DPR RI Bentuk Pansus
-
PN Sleman Tolak Intervensi Kasus Ijazah Jokowi: Langkah Mediasi Jadi Penentu
-
Diduga Sakit Hati Dagangan Tak Laku, Bocah di Sleman Nekat Gores Mobil dengan Cutter
-
Sleman Banjir Wisatawan, Mei 2025 Catat Rekor Kunjungan, Ini 3 Destinasi Favoritnya