Jenis ketiga adalah macam-macam rampasan keris dan benda-benda budaya seperti wayang. Sementara keempat, Inggris mengambil semua baju-baju dari bangunan yang ambruk, untuk membangun benteng di Bangka melalui muatan di Semarang.
Selanjutnya, Peter menyebutkan untuk Keraton Yogyakarta dapat kembali menuntut harta rampasannya. Mereka perlu membuat pekerjaan teliti apa nilai inti dari 800 ribu dolar spanyol yang dirampas. Contohnya seperti yang terjadi di Rawa Gede dari aksi seorang sejarawan yang membuat kasus di pengadilan.
Dengan membuat kasus di pengadilan, bisa melakukan tuntutan melalui Presiden Joko Widodo maupun duta besar negara yang dituju. Harus ada desakan dari pemerintah Indonesia dari semua fakta yang ada dan penelitian yang dibuat.
"Sebenarnya harus dari dua sisi, yakni ada penelitian mendetail dan dua sudah jelas ketika benda itu dikembalikan dalam keadaan yang lebih baik," imbuh Peter.
Baca Juga: Saat LeBron James Kenakan Jersey Baru Liverpool, Keren Banget Ya!
Dari pengalamannya, dari 75 naskah yang dikembalikan ke Yogyakarta dan Museum Nasional. Namun dalam sepuluh tahun, naskah tersebut hancur karena tidak ada tempat memadai. Sehingga ia menilai keraton perlu memiliki persiapan dan kebijakan untuk menerima kembali barang rampasan agar lebih bermanfaat.
Peter menyarankan kepada Keraton untuk memiliki daftar dari benda budaya dengan riset yang ulung sehingga bisa dibuktikan benda a, b, dan c yang dirampas dari Keraton Yogyakarta. Kemudian juga penilaian keungan, seberapa besar nilai dari barang-barang yang dirampas. Dukungan dari hakim, pengacara, sejarawan serta leluhur untuk membantu proses ini.
Sejauh ini, manuskrip yang diambil dari Yogyakarta kebanyakan berada di London, yang terpisah di dua tempat. Sementara benda-benda lainnya tersimpan di British Library, seperti wayang. Namun, ia tidak yakin jika seluruh benda di sana berasal dari Yogyakarta.
"Jangan lupa ketika Raffles kembali ke Inggris dia membawa 16 ton benda budaya yang dia bawa. Bukan dari benda rampasan tapi dia beli," tukasnya.
Diantara benda yang dibawa adalah uang Majapahit dan uang dirham lama. Dimana uang tersebut sampai sekarang belum dibuka oleh kurator. Sehingga ia menyarankan Kemendikbud untuk mengirimkan sekitar 4 calon kurator untuk mendata benda-benda budaya di British Library.
Baca Juga: Mengenal Sejarah, Budaya, dan Wisata Pedukuhan Sendang Kulon Progo
Selain Yogyakarta, Inggrish juga menjrah benda-benda dari Keraton Bone dan Buleleng. Menurut Peter, tiga kerajaan tersebut dapat bersatu untuk menuntut pengembalian harta-harta rampasan. Termasuk dalam melakukan pendataan dan tempat untuk erawat benda-benda yang akan dikembalikan.
Berita Terkait
-
Liverpool Juara Liga Inggris, Jurgen Klopp: Terima Kasih, Sayang
-
Nyai dan Pergundikan di Hindia Belanda, Seksualitas Nyai dengan Tuan Eropa
-
Daftar Klub Peraih Trofi Liga Inggris Terbanyak, Liverpool Samai Manchester United
-
Sudirman Cup 2025: Indonesia Raih Kemenangan Sempurna di Laga Pertama
-
Statistik Gila Elkan Baggott di Wigan vs Blackpool FC, Layak Dipanggil ke Timnas Indonesia!
Terpopuler
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Ciro Alves pada Musim Depan
- 5 Rekomendasi Body Lotion Lokal untuk Mencerahkan Kulit, Harga Mulai Rp17 Ribu
- Cyrus Margono Terancam Tak Bersyarat Bela Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2025
- Rangkaian Skincare Viva untuk Memutihkan Wajah, Murah Meriah Hempas Kulit Kusam
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp70 Jutaan: Lengkap dengan Spesifikasi dan Estimasi Pajak
Pilihan
-
Wahana Permainan di Pasar Malam Alkid Keraton Solo Ambruk, Ini Penjelasan EO
-
Nasib Muhammad Ferarri dan Asnawi Mangkualam Lawan MU Masih Abu-Abu, PSSI Angkat Bicara
-
BREAKING NEWS! PSIS Semarang Depak Gilbert Agius, Ini Penyebabnya
-
11 Rekomendasi HP 5G Murah Harga di Bawah Rp 4 Juta Terbaru dan Terbaik April 2025
-
Kafe Bertebaran, Angkringan Bertahan: Kisah Ketahanan Budaya di Jogja
Terkini
-
Sengketa Tanah Mbah Tupon Viral, Polda DIY Periksa Tiga Saksi
-
Niat Nyolong di Sleman, Pria Ini Malah Kena Batunya, Warga Gercep Amankan Pelaku
-
Link DANA Kaget Hari Ini, Bisa untuk Berbelanja Online di Akhir Bulan
-
Lansia di Sleman Membludak, Pemkab Resmikan Sekolah Khusus agar Tetap Produktif
-
'Ora Tak Kasih Tahu Sekarang' Sekda DIY Bungkam Soal Jadwal Baru Pengosongan ABA