SuaraJogja.id - Lokasi proyek pembangunan gedung yang sedianya dibangun menjadi TILC Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM), ditutup warga.
Di pagar proyek yang berada di kawasan Dusun Blimbingsari, Desa Caturtunggal itu, terpasang spanduk bertuliskan "Proyek Ini Ditutup! Sebelum Ada Kesepakatan Dengan Warga". Tertanda Warga Masyarakat Blimbingsari.
Ketua RT I, Dusun Blimbingsari, Wartono menjelaskan, spanduk itu dipasang karena warga terganggu oleh proyek yang dijalankan sampai lembur itu.
"Lembur kerja enggak bilang. Lembur sampai pagi, enggak ada komunikasi dengan warga," kata dia, kala dihubungi SuaraJogja.id, Senin (10/8/2020).
Padahal, sebelumnya pihak proyek menyebut akan beraktivitas hingga pukul 22.00 WIB saja.
"Kok ternyata tuh sampai pagi. Jadi warga kok ngerasa terganggu sekali," ungkapnya.
Wartono menambahkan awal mula proyek akan dijalankan, perwakilan perusahaan pelaksana proyek sempat sosialisasi ke warga. Tapi dari warga Blimbingsari, hanya ada sembilan orang yang menjadi perwakilan.
Setelah pertemuan itu, tidak ada lagi pertemuan tetapi proyek sudah mulai berjalan.
Sejauh yang diketahui warga, sebelumnya kawasan itu diperuntukkan sebagai perumahan dosen UGM. Namun kemudian, dosen-dosen yang tinggal di sana dipindahkan ke lokasi lain.
Baca Juga: Salah Satu Pasien Positif COVID-19 Desa Pakembinangun Sleman Adalah Pemudik
"Tapi yang diundang dan terdampak, itu sepertinya saya sendiri. Sedangkan warga terdampak langsung enggak [tidak diundang]," ucapnya.
Kala disinggung soal cuitan di media sosial yang memojokkan warga karena dinilai terlambat merespon saat menolak pembangunan, Wartono angkat bicara.
"Kami awal itu, digiring kalau itu dibangun untuk sarana pendidikan. Tapi sarana pendidikan itu kan setelah bangunan jadi. Tapi kenyataannya saat proses pembangunan tuh gangguannya luar biasa," tutur dia.
Selain suara bising, debu yang begitu mengganggu juga menjadi persoalan terlebih kala proyek memasuki tahapan bongkar bangunan rumah lama.
"Debunya parah itu," ucapnya.
Kelanjutan pembahasan perihal akar masalah dan keinginan warga setempat akan digelar dalam waktu dekat ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Kasus Korupsi Hibah Pariwisata Sleman, Dakwaan JPU Dinilai Belum Singgung Peran Harda Kiswaya
-
Kocak! Study Tour ke Kantor Polisi, Murid TK Ini Malah Diajarin Bentrok
-
Dakwaan Dugaan Korupsi Dana Hibah Pariwisata Sleman Seret Nama Raudi Akmal
-
Bantuan dari BRI Telah Jangkau Lebih dari 70 Ribu Masyarakat Terdampak di Sumatera
-
Korupsi Bupati Sleman, Kuasa Hukum Tegaskan Peran Raudi Akmal Sesuai Tugas Konstitusional DPRD