Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 12 Agustus 2020 | 20:25 WIB
Ilustrasi gelombang pasang [pixabay]

SuaraJogja.id - Gelombang tinggi mulai terjadi di kawasan Pantai Gunungkidul, Rabu (12/8/2020).

Puluhan nelayan di kawasan pantai selatan Gunungkidul mengevakuasi perahu jukung dan alat tangkap ke tempat yang dianggap lebih aman.

Hal ini mereka lakukan menyusul adanya peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geoflsika (BMKG) yang menyatakan akan adanya gelombang tinggi hari Rabu (12/8/2020).

Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul, Marjono mengatakan, gelombang di pantai selatan sudah mengalami peningkatan. Bahkan Selasa (11/8/2020) malam, gelombang tinggi sudah mulai dirasakan oleh para nelayan.

Baca Juga: Mayat Bocah Terapung di Gunungkidul, Diduga Korban Pantai Goa Cemara Bantul

Akibatnya, banyak nelayan yang tak berani melaut meskipun sebagian ada yang nekat mencari ikan.

"BMKG mengatakan hari ini diperkirakan terjadi kenaikan gelombang laut di perairan selatan Yogyakarta. Tinggi gelombang sendiri antara 4 sampai dengan 6 meter,"ujar Marjono, Rabu (12/8/2020) ketika dikonfirmasi.

Sejak Selasa maIam, gelombang sudah mulai tinggi dan diperkirakan siang ini akan mencapai puncaknya.
Ia menambahkan, untuk kondisi gelombang air laut pada pagi tadi nampak masih tergolong landai. Namun demikian, pihaknya terus menghimbau nelayan untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi. 

Dan sejak pagi, para nelayan dan warga sekitar pantai di wilayah II dari pantai Seruni Kapanewonan Tepus sampai Watu Gupit , Kapanewon Purwosari mulai bergotongroyong melakukan evakuasi perahu ke lokasi lebih aman. Nelayan khawatir perahu yang mereka miliki akan hilang dihempas ombak.

"Sebagian besar ditempatkan di lokasi yang aman. Namun masih ada yang nekat melaut," tambahnya.

Baca Juga: Ratusan Turis Gunungkidul Tersengat Ubur-Ubur dan 4 Berita Top SuaraJogja

Di Pantai Sadeng, Kepanewonan Girisubo, sekitar pukul  07.30 WIB tadi kapal bernama lambung Restu Putra terhempas gelombang dan menabrak bangunan mercusuar di pantai tersebut.

Beruntung 6 anak buah kapal (ABK) masing-masing Cimeng (46), Mujianto (40), Widianto (55) Wiyono (37), Bakir (39) dan Angga (28) semuanya warga Girisubo selamat. 

Berdasarkan penuturan nelayan setempat, Manyul, peristiwa tersebut bermula ketika ada peningkatan tinggi gelombang. Gelombang yang mengalami peningkatan mengakibatkan kapal yang hendak memasuki dermaga pantai Sadeng tergulung ombak hingga menabrak menara mercusuar. 

"Kejadian langsung diketahui oleh SAR sadeng. Dan mereka langsung bertindak," tambahnya. 

SAR Sadeng yang dibantu oleh nelayan setempat segera mengevakuasi kapal dengan menarik menggunakan perahu jukung memasuki dermaga. Kapalpun akhirnya dapat bersandar di dermaga pantai Sadeng dengan selamat. Kerusakan yang dialami tergolong ringan akibat benturan dengan mercusuar.

Kontributor : Julianto

Load More