SuaraJogja.id - Mayoritas pasien anak di Sleman yang terpapar COVID-19 merupakan pasien yang masuk kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Novita Krisnaeni menyebutkan, jumlah anak terkonfirmasi positif COVID-19 di Sleman hingga sejauh ini memang tidak terlalu banyak. Kendati demikian, jumlah itu harus terus diwaspadai agar tidak bertambah.
"Di bawah 20 pasien, sekitar 10 pasien. Di antara jumlah itu, ada seorang bayi," kata dia, Minggu (16/8/2020).
Melihat kondisi itu, ia meminta kepada setiap orang tua yang memiliki anak, bisa langsung menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, begitu sampai di rumah sepulang dari bepergian. Tidak langsung kontak dengan anggota keluarga terlebih dahulu.
Baca Juga: Butuh untuk Belajar Anak, Bapak Asal Sleman Nekat Jambret HP di Seyegan
"Anak-anak termasuk orang-orang rentan tertular COVID-19. Jadi pulang ke rumah langsung mandi, ganti baju dan sebagainya. Itu yang harus dipatuhi. Kalau memang orang tua dari luar kota, isolasi mandiri, harusnya seperti itu," ungkapnya.
Diminta keterangan secara terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sleman, Shavitri Nurmala menjelaskan, untuk penanganan anak-anak atau balita positif COVID-19 asimtomatik (OTG) yang belum bisa isolasi mandiri, tetap diisolasi di rumah sakit (RS).
"[Usia] 5 tahun dan atau di atas 5 tahun bisa mandiri atau isolasi di asrama haji," ujar Evie, kala dihubungi.
Ia menjelaskan, keputusan penanganan pasien anak-anak positif COVID-19 disesuaikan oleh kondisi mereka masing-masing. Sehingga, ada yang dirawat di rumah, ada juga yang dirawat di RS.
Namun pada intinya, ada aturan dan prinsip yang berlaku. Yaitu, pasien simtomatis dirawat di RS, sedangkan pasien asimtomatis dirawat di Asrama Haji.
Baca Juga: Merasa Diintimidasi Aparat, Warga Sleman Minta Rekomendasi ke Ombudsman DIY
"Pernah ada yang dirawat di RS Akademik UGM dan RS Hermina. Sebanyak dua anak lagi diisolasi di rumah, karena ibu juga terkonfirmasi [positif COVID-19]. Satu lagi sepertinya di Asrama Haji," ucapnya.
Koordinator Kesehatan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sleman, Joko Hastaryo mengungkapkan, kasus penularan COVID-19 yang masih ia ingat yaitu kasus penularan dari orang tua, kepada satu orang anaknya. Karena dari perjalanan luar kota.
"Menulari anak dan istrinya, anak-anak ini OTG. Kami tetap sediakan tempat untuk isolasi, namun keluarga bisa meyakinkan gugus tugas, maka bisa dilakukan isolasi mandiri," ujarnya.
Pola penularan COVID-19 masih sama dari banyak kasus sebelumnya, namun saat ini terbanyak berasal dari adanya kontak erat.
"Sumber awalnya dari pelaku perjalanan. Kemudian baru terjadi transmisi lokal," terangnya.
Dari hasil pantauan proses isolasi, rerata tingkat kesembuhan pasien terjadi lima sampai enam hari. Sedangkan dari Kemenkes, kesembuhan dicapai setelah isolasi selama 10 hari.
"Di RS juga prinsipnya seperti itu, ditambah 3 hari dari hilangnya gejala. Hari ke-7 periksa Swab, tambah 3 hari, dibolehkan pulang," kata Joko.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Hasil BRI Liga 1: Dipecundangi PSBS Biak, PSS Sleman Terbenam di Dasar Klasemen
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
-
Libur Singkat, Ini Momen Bek PSS Sleman Abduh Lestaluhu Rayakan Idulfitri Bersama Keluarga
-
Gustavo Tocantins Beri Sinyal Positif, PSS Sleman Mampu Bertahan di Liga 1?
-
Dibayangi Degradasi, Pieter Huistra Bisa Selamatkan Nasib PSS Sleman?
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
-
Perhatian! Harga Logam Mulia Diprediksi Akan Terus Alami Kenaikan
-
Baru Masuk Indonesia, Xpeng Diramalkan Segera Gulung Tikar
-
Profil Helmy Yahya yang Ditunjuk Dedi Mulyadi jadi Komisaris Independen Bank BJB
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu