SuaraJogja.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan memasang mini regional seismometer di DIY. Alat ini mampu mendeteksi guncangan gempa yang lemah dengan magnitudo 1,9.
Agak berbeda dari seismometer yang sudah dipasang di beberapa titik di DIY, alat ini dapat difungsikan sebagai pendeteksi gempa berikutnya, sehingga dapat diperkirakan terjadinya gempa berikutnya, baik gempa dengan magnitudo kecil maupun besar.
"Alat ini dipasang agar kita bisa mempelajari gerakan-gerakan di patahan Opak-Oyo," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (18/8/2020).
Menurut Dwikorita, pihaknya akan melakukan riset dengan UGM sebelum pemasangan alat tersebut. Dengan demikian, BMKG bisa memperkirakan terjadinya gempa-gempa susulan.
Alat tersebut nantinya berfungsi memberikan informasi akan datangnya gempa bumi beberapa detik sebelum kejadian. Diharapkan masyarakat bisa mendapat peringatan dini untuk bergegas bertindak mencari perlindungan beberapa saat sebelum guncangan gempa terjadi.
"Namun, ini masih perlu riset lebih lanjut dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit,” ungkapnya.
Khusus di Yogyakarta International Airport atau Bandara YIA, BMKG memasang intensity meter untuk mengukur tingkat guncangan gempa dalam skala mini. Alat tersebut dipasang di terminal agar para penumpang bisa mengetahui tingkat guncangan gempa yang terjadi.
"Kami juga memasang warning receiver system generasi terbaru di terminal bandara agar semua pengunjung di bandara tahu titik pusat gempa, magnitude berapa, potensi suami atau tidak, dalam waktu 2-5 menit," paparnya.
Sementara Airport Planning, Safety Health Enviroment, Quality & Risk Management Senior Manager YIA Bambang Triyono mengungkapkan, pihaknya bekerja sama dengan BMKG untuk melakukan pararel alat-alat deteksi gempa dan tsunami, sehingga tidak hanya dipasang di crisis center bandara, tetapi juga di terminal-terminal yang banyak pengunjungnya.
Baca Juga: Gempa di Filipina Menewaskan Satu Orang dan Rusak Pusat Karantina Covid-19
"Alat deteksi coba kita display secara terbuka, kita akan evaluasi agar masyarakat tahu tidak hanya kekuatan goyangan tapi kekuatan gempa dn potensi tsunami," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Gempa di Filipina Menewaskan Satu Orang dan Rusak Pusat Karantina Covid-19
-
Selasa Pagi, Gempa Magnitudo 6,9 Guncang Manila Filipina
-
Google Ubah Ponsel Android Anda Jadi Seismometer
-
Gedung BMKG Ditutup karena Kasus Reaktif Corona, Begini Kronologinya
-
Cerita Pegawai BMKG: Mendadak Disuruh Pulang, Kantor Kena Lockdown
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Berapa Gaji Yunus Nusi? Komisaris Angkasa Pura Rangkap Sekjen PSSI dan Wasekjen KONI
-
Gaji Tembus Rp 150 Juta Per Bulan, Cerita Pemain Liga 1 Pilih Main Tarkam di Luar Klub
-
Erick Thohir Angkat Sekjen PSSI Yunus Nusi Jadi Komisaris Angkasa Pura
-
5 Mobil Kecil Murah di Bawah 50 Juta, Hemat Pengeluaran Cocok buat Keluarga Baru
-
Objek Diduga KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan Dekat Jalur Vital Suplai Energi Bali
Terkini
-
Detik-Detik Buruh Harian Lepas Terserempet KRL di Lempuyangan, Kaki dan Tangan Alami Luka Parah
-
Perebutan Kursi Sekda DIY: Adu Kuat 3 Birokrat Top, Siapa yang Unggul?
-
Janjian Tawuran Subuh, Geng V vs M Bikin Geger Lowanu, 10 Ditangkap, Celurit-Pedang Jadi Bukti
-
Diplomat Muda Kemlu Tewas Terlilit Lakban: Kisah Heroiknya Selamatkan WNI di Zona Konflik Terungkap
-
BRI Salurkan BSU Rp1,72 Triliun untuk 2,8 Juta Pekerja Guna Dongkrak Daya Beli Masyarakat