Scroll untuk membaca artikel
Rauhanda Riyantama | Gagah Radhitya Widiaseno
Kamis, 20 Agustus 2020 | 13:26 WIB
Para peserta aksi sosial Nglarisi Konco Dewe berkumpul di Warung Sotokopi Lor Bale, Yogyakarta(Seno/Suara.com)

SuaraJogja.id - Di tengah pandemi corona, aktivitas bersepeda atau sering disebut gowes tiba-tiba menjadi marak di masyarakat. Di jalanan yang kini sepi karena adanya pembatasan fisik, kini banyak terlihat pesepeda atau goweser.

Bahkan tak cuma itu saja, beberapa komunitas sepeda mulai bermunculan di berbagai daerah, khususnya di kota Yogyakarta.

Berbagai komunitas mulai dari komunitas sepeda lipat, sepeda gunung, bahkan sepeda balap pun kerap memadati jalanan di Kota Pelajar ini.

Banyaknya komunitas ini membuat beberapa goweser di Yogyakarta berinisiatif untuk membuat sebuah kegiatan sosial yang bertajuk 'Nglarisi Konco Dewe'.

Baca Juga: Pemprov DKI: Ada 79 Ribu Pelanggar PSBB di 32 Kawasan Sepeda

Kegiatan sosial ini dicetuskan oleh Erix Soekamti beserta 10 orang lainnya yang tergabung di berbagai komunitas sepeda.

Lalu kenapa disebut dengan 'Nglarisi Konco Dewe'. Apa maksud dari nama tersebut?

Latar belakang Aksi Sosial 'Nglarisi Konco Dewe'

Aksi sosial ini terbentuk karena adanya insiden pesepeda yang sempat viral di media sosial.

Kala itu, ada rombongan pesepeda masuk kafe sambil membawa sepedanya ke dalam. Hal ini membuat warganet geram dengan aksi pesepeda tersebut.

Baca Juga: Tewaskan Pendiri Geronimo FM, Pelaku Tabrak Lari Diburu Polisi

Citra pesepeda pun menjadi buruk gara-gara insiden ini karena sudah terlanjur viral di media sosial.

Load More