Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 20 Agustus 2020 | 17:59 WIB
Direktur PDAM Tirta Sembada Sleman Dwi Nurwata memberi keterangan kepada wartawan di kantor PDAM Tirta Sembada Sleman, Rabu (19/8/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Sejumlah pelanggan Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Sembada Sleman yang tinggal di wilayah Purwomartani, Kalasan, Sleman mengeluh lantaran aliran air kerap mati. Mereka meminta PDAM segera menindaklanjuti.

Seorang pelanggan PDAM, Bara Zulfa, menuturkan bahwa matinya air PDAM sudah sering terjadi. Kendati demikian, ia tak pernah tahu apa penyebabnya dan meminta agar pihak terkait mengambil langkah.

"Biasanya sering mati di jam-jam tertentu. Malam hingga sore biasanya mati, kadang seharian itu pernah tak menetes air sedikit pun," ungkap Bara melalui pesan singkat, Kamis (20/8/2020).

Ia menjelaskan, hal itu itu selalu terjadi berulang-ulang. Terkadang setelah dua hari aliran air tidak normal, hari ketiga berjalan normal. Namun keesokan harinya, air kembali tak keluar.

Baca Juga: Tagihan Air Meroket, PDAM Sleman Sebut 3 Penyebabnya

"Jadi sering mati-hidup-mati. Pelanggan kan mengertinya membayar dan aliran air bisa terus tersedia, tapi ini malah membuat kami kecewa," terangnya.

Bara menuturkan, keluhan ini kerap dilayangkan ke PDAM melalui sambungan telepon dan direct message (DM) ke akun Instagram milik PDAM Sleman. Kendati demikian, menurut Bara, responsnya tak cepat, dan dirinya harus melapor ke kantor.

"Sudah sering saya kirim keluhan. Kadang juga saat lewat di sekitar Pemkab Sleman saya mampir ke kantor PDAM dan menyampaikan keluhan itu. Hanya saja responsnya terlalu lambat," keluh dia.

Seorang pengguna air PDAM lainnya, Shintya Putri, mengungkapkan tak pernah mendapat konfirmasi dan jawaban pasti dari PDAM atas keluhannya. Ia menjelaskan, bahkan beberapa waktu lalu tagihannya ikut naik.

"Air daerah Purwomartani malah pernah mati dari pagi sampai malam hari. Saya juga sudah SMS, tapi tidak ada responsnya. Di sisi lain, saya, yang jarang menggunakan air, malah tagihannya naik," ungkap dia.

Baca Juga: Tarif PDAM Bekasi akan Naik 20 Persen

Pelanggan lainnya, Yuli Astuti, mengaku lelah dengan laporan yang kerap dia layangkan ke PDAM. Ia berharap, masalah tersebut tak berlarut dan PDAM segera mengambil langkah.

Load More