Scroll untuk membaca artikel
Angga Roni Priambodo | Arendya Nariswari
Minggu, 23 Agustus 2020 | 19:05 WIB
Blue Lagoon, destinasi wisata pemandian alami di Yogyakarta. (Suarajogja/Arendya)

SuaraJogja.id - Blue Lagoon menjadi salah satu destinasi wisata berupa pemandian alam yang cukup populer di Yogyakarta. Bukan hanya di kalangan wisatawan saja, lokasi ini cukup dilirik oleh banyak travel blogger.

Bukan tanpa alasan, pasalnya Blue Lagoon yang berlokasi di kawasan Sleman, Yogyakarta ini menyuguhkan panorama alami nan memanjakan mata dan pikiran.

Warna sumber air yang begitu bersih, bening biru kehijauan tersebut membuat destinasi wisata ini kemudian dijuluki dengan Blue Lagoon.

Bak oase di tengah padang gersang, air Blue Lagoon ini diketahui berasal dari Sungai Tepus yang juga mengaliri waduk Jerangkong.

Baca Juga: Siasati Situasi Pandemi, Kemenparekraf Dukung Tur Wisata Virtual

Belum lama ini, pihak pengelola Blue Lagoon dan Dinas Pariwisata Sleman mengajak sejumlah travel blogger untuk menilik langsung uji coba new normal di lokasi wisata tersebut.

Hari ini, Minggu (23/8/2020) acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Sudarningsih, kemudian Guntur Eka Prasetya selaku Ketua Badan Promosi Pariwisata Sleman, Ketua Pengelola Desa Wisata Blue Lagoon, Suhadi, dan yang terakhir Rohmadon Inuhai selaku perwakilan travel blogger.

Melalui pemaparan yang disampaikannya, travel blogger yang akrab disapa Madun tersebut mengaku begitu antusias dengan diadakannya uji coba terbatas di Blue Lagoon.

Meskipun mengaku sudah tidak terlalu aktif menulis, dirinya ternyata sering mengajak teman-teman sesama travel blogger dari berbagai daerah untuk menjelajahi serta mempromosikan pariwisata Indonesia.

Dirinya berharap, bukan hanya pihak pengelola saja yang maksimal di dalam menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penularan COIVD-19.

Baca Juga: Kunjungi Jogja, Fadjroel Rachman Pamer Wisata Kuliner ke 3 Tempat Ini

Rohmadon Inuhai, perwakilan travel blogger dalam acara uji coba new normal di Blue Lagoon. (Suarajogja/Arendya)

Travel blogger tersebut ingin, pengunjung atau wisatawan juga secara sadar diri menerapkan kedisiplinan ketika menikmati liburan di sebuah destinasi wisata termasuk salah satunya Blue Lagoon.

"Kadang, pihak pengelola destinasi wisatanya sudah maksimal menyediakan segala protokol kesehatan, tapi ya itu ya pentingnya menggalakan aturan karena masih banyak pengunjung yang kurang mematuhi," tutur Rohmadon.

Di samping itu, Rohmadon menambahkan bahwa banyak sekali wisatawan yang sebenarnya sangat tertarik dengan kisah bersejarah, legenda dari sebuah destinasi wisata.

Rohmadhon mencoba mengajak pihak pengelola Blue Lagoon untuk nantinya menyuguhkan kisah bersejarah atau asal-usul lokasi yang kini dikelola oleh mereka.

"Kalau saya lihat teman-teman travel blogger atau wisatawan ini sangat tertarik dengan cikal bakal terbentuk destinasi wisata ini, karena ada kenangan berkesan begitu. Karena menurut kami setiap tempat wisata punya cerita tersendiri," imbuhnya.

Pada akhir penjelasan yang disampaikannya, Rohmadhon ingin nantinya pihak pengelola bisa menambahkan sejumlah paket wisata yang melibatkan kearifan lokal masyarakat tak jauh dari Blue Lagoon.

"Supaya berkesan beda dan edukatif, pihak Blue Lagoon mungkin nantinya bisa menambah paket murah berwisata, seperti ada penginapan, kelas menari, membatik atau bermain gamelan begitu. Nah, inilah yang biasanya menjadi daya tarik untuk pengunjung termasuk juga teman-teman travel blogger," pungkasnya.

Load More