SuaraJogja.id - Selain pandemi Covid-19, bencana kekeringan terus menjadi fokus Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul dalam menghadapi kemarau tahun ini.
Meski belum masuk dalam kategori yang mengkhawatirkan, dropping air sudah sempat dilakukan pada dua wilayah di Bantul.
“Tercatat kemarin sudah ada dua wilayah yang kita beri bantuan dropping air. Itu ada di Wukirsari, Imogiri, dan arah ke Goa Cerme juga," ujar kata Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto saat dikonfirmasi awak media, Kamis (27/8/2020).
Dwi menjelaskan, dropping air itu dilakukan dengan kapasitas sekitar 5.000 liter air.
Baca Juga: Keluarkan SE Hadapi Kemarau, Bupati Kulon Progo Minta Warga Hemat Air
Namun setelah dua permintaan dropping itu, pihaknya hingga saat ini belum menerima permintaan untuk dropping air kembali.
Dwi mengatakan bahwa pihaknya sudah mempersiapkan segala kemungkinan yang bakal terjadi seiring dengan prediksi BMKG tentang datangnya puncak musim kemarau.
Pemetaan wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan cukup parah di Bantul juga terus dilakukan.
"Belum bisa kita pastikan tiitknya tambah atau malah berkurang, tapi untuk sekarang ini masih sama seperti tahun lalu," ungkapnya.
Dari pemaparan Dwi, beberapa titik rawan kekeringan di wilayah Bantul berada di Kecamatan Piyungan, Pleret, Imogiri, Dlingo, Pundong, sebagian Pandak, dan sebagian Pajangan.
Baca Juga: Antisipasi Dampak Musim Kemarau, PDAM Sleman Bakal Lakukan Ini
Sementara itu dihubungi terpisah, Camat Dlingo Deni Ngajis Hartono menuturkan, hingga saat ini wilayahnya masih tergolong aman dan belum membutuhkan bantuan air.
Perlu diketahui bahwa daerah Dlingo merupakan salah satu wilayah di Bantul yang tercatat cukup terdampak kekeringan dalam beberapa tahun terakhir.
“Kalau sejauh ini dari enam desa yang ada semua masih aman. Begitu juga untuk daerah paling rawan seperti Muntuk, Dlingo, dan Jatimulyo, masih belum memerlukan bantuan dropping air," tutur Deni.
Namun, pihaknya juga tidak menutup kemungkinan untuk tetap berencana mengajukan bantuan dropping air jika memang kondisi dirasa makin parah.
Deni juga masih akan menghitung soal berapa jumlah yang akan diajukan.
"Antisipasi pasti akan kami lakukan. Kemungkinan bulan depan bakal mengajukan, tapi untuk lebih detailnya masih melihat perkembangan kondisi," tandasnya.
Berita Terkait
-
Keluarkan SE Hadapi Kemarau, Bupati Kulon Progo Minta Warga Hemat Air
-
Antisipasi Dampak Musim Kemarau, PDAM Sleman Bakal Lakukan Ini
-
Sumur Kering, Warga Bogor Cuci Pakaian dan Mandi di Sungai
-
Sehari Dua Kali, Kebakaran di Bantul Hanguskan Rumah dan Rumpun Bambu
-
Diprediksi Puncak Kemarau, Agustus Ini Jogja Tetap Berpotensi Diguyur Hujan
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
Terkini
-
Kicking Off a New Horizon: BRI Mulai Perjalanan Transformasi Berkelanjutan
-
Tak hanya Takbirdha, Dua Orang Penganiaya Driver ShopeeFood di Sleman Juga jadi Tersangka
-
Ricuh Kurir ShopeeFood di Sleman hingga Rusak Mobil, Dua Orang Ditetapkan jadi Tersangka
-
Mengamankan Diri dari Desakan Massa, Penganiaya Driver ShopeeFood di Sleman jadi Tersangka
-
Dalang Penggantian Plat BMW Maut Sleman Terungkap: Kenal Dekat dengan Keluarga Tersangka?