Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Mutiara Rizka Maulina
Kamis, 27 Agustus 2020 | 17:15 WIB
Gus Nadir memberikan komentar soal film Tilik. - (Twitter/@na_dirs)

SuaraJogja.id - Penayangan film Tilik menarik perhatian masyarakat. Salah satu yang ikut berkomentar adalah Nadirsyah Hosen. Ia berkomentar jika saking fenomenalnya, film ini sampai membuat masyarakat abai dengan film Jejak Khilafah.

Pria yang akrab disapa Gus nadir ini membagikan komentarnya mengenai film berdurasi 32 menit tersebut. Melalui akun Twitter pribadinya @na_dirs, ia berkomentar bagaimana film tersebut bisa merebut perhatian dalam waktu singkat.

"Memang unik yah. Film TILIK ditonton 15 juta orang dalam seminggu & jadi perbincangan publik dengan asyik," tulis Gus Nadir dalam cuitannya Kamis (27/8/2020).

Ia mengagumi bagaimana film yang diproduksi di Jogjakarta itu bisa ditonton oleh 15 juta orang dalam kurun waktu seminggu. Tidak hanya itu, film ini juga jadi perbincangan banyak kalangan.

Baca Juga: Karena Bakteri Wolbachia, Kasus DBD Turun 77 Persen di Yogyakarta

Selain itu, Gus Nadir juga membandingkan kesuksesan Film Tilik dengan Film Jejak Khilafah. Rilis dalam kurun waktu yang nyaris bersamaan, namun kedua karya audio video tersebut mendapatkan respon yang berbeda.

Dosen Fakultas Hukum di Australia ini menyampaikan jika film Jejak Khilafah kalah viral dengan film produksi Ravacana Films tersebut. Bahkan, film Jejak Khilafah justru mendapatkan kritik keras dari para sejarawan.

Ia menyebut fenomena itu sebagai cara Tuhan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang unik. Selanjutnya Gus Nadir mengatakan jika ormas HTI memiliki jargon 'Khilafah adalah satu-satunya solusi'.

"Bagi HTI, apapun masalahnya, solusinya ya Khilafah. Tapi ternyata netizen lebih senang memviralkan solutip-nya Bu Tejo," tulis Nadir dalam cuitannya.

Sambil bercanda, ia menyebutkan bahwa apapun masalah yang dihadapi solusinya adalah Bu Tejo. Sejak diunggah, cuitan itu sudah mendapatkan banyak respon dari masyarakat.

Baca Juga: Masuk Puncak Kemarau, Wilayah Bantul Masih Aman dari Ancaman Kekeringan

Setidaknya ada lima ribu lebih pengguna Twitter yang menekan tombol suka dan 1500 orang membagikan ulang dengan retweet. Ada seratus lebih tanggapan yang ditinggalkan warganet di kolom komentar.

Ada yang setuju dengan pendapat Gus Nadir mengenai fenomena film Jejak Khilafah yang kalah tenar dengan film pendek karya warga Jogja. Namun, masih ada juga warganet yang menyanggah pendapat dalam cuitan singkat tersebut.

"Sinetron selalu dan selalu lebih ramai ditonton dibanding tayangan edukasi, science dan sejenisnya. Itu tandanya tuhan menjaga apa? Lebih ramai belum tentu lebih baik. Fakta saat ini memang film Tilik lagi viral. Tapi mengatakan 'cara tuhan menjaga NKRI' itu penambahan opini," tulis akun @gakadaseribuan.

"Tilik viral sama dengan Tuhan menjaga NKRI, bagaimana menghubungkan popularitas dengan keridhaan Allah SWT??," komentar akun @JulianTiqo.

Sementara akun @bintang_utomo mengatakan, "Judulnya gak hoki gus. Coba kalo judulnya diganti Tilik Khilafah. Mungkin viral."

"Kalau saya Gus, mending lihat film TILIK daripada lihat film jejak Khilafah di Nusantara, yang jelas-jelas ngarang-ngarang cerita. Kalau jejak-jejak kerajaan Islam di Nusantara saya percaya Gus," tanggapan akun @KabulSuprapto.

Load More