SuaraJogja.id - Malang betul nasib yang dialami nenek tua asal Jalakan, Triharjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul ini. Wanita 61 tahun bernama Ngatiyem harus terbujur lemas di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta karena didiagnosa mengidap kanker paru.
Hidup di tengah keterbatasan, membuat nenek yang sebelumnya hanya sebagai ibu rumah tangga itu bingung harus mencari biaya pengobatan dari mana. Bahkan suaminya harus menjual sebuah televisi tabung untuk bisa membayar biaya pengobatan dan perawatan Mbah Ngatiyem.
Berusaha untuk sembuh meski tak ada kepastian biaya berobat, hal ini mendapat sorotan dari Komunitas Yogyakarta Berbagi. Pendiri Yogyakarta Berbagi, Ririn Hariany menerangkan bahwa pihaknya membantu menjual barang-barang milik Mbah Ngatiyem untuk biaya pengobatan dan perawatan ke depan.
"Dari keluarga mbah (Ngatiyem) sendiri meminta tolong saya untuk menjual televisi itu. Akhirnya kami unggah di beberapa media sosial termasuk Facebook untuk membelinya. Harapan saya dari penjualan tv itu bisa membantu biaya pengobatannya," ujar Ririn dihubungi wartawan, Senin (31/8/2020).
Baca Juga: Kasus Covid-19 Masih Tinggi, DIY Kembali Perpanjang Masa Tanggap Darurat
Ririn menjelaskan, pihaknya mendapat informasi bahwa Ngatiyem membutuhkan biaya besar untuk berobat dari relawan lainnya. Suami Ngatiyem yang hanya sebagai buruh tani, jelas tak mampu mengcover biaya pengobatan sang istri.
"Saya juga dapat info ini dari relawan lain. Akhirnya kami berinisiatif untuk membantu mbah agar bisa berobat dan tertolong," katanya.
Televisi yang beberapa waktu lalu dijual di media sosial mendapat respon dari calon pembeli. Ririn menjual televisi dengan harga Rp700 ribu.
"Sudah ada yang menawar dari kemarin. Tapi ini belum laku, ketika nanti laku hasilnya kami simpan untuk biaya pengobatan mbah," terang dia.
Ia mengungkapkan, penyakit Ngatiyem memang sudah kronis. Dirinya tak begitu mengetahui sejak kapan Ngatiyem menderita penyakit tersebut.
Baca Juga: Makan Bareng Gubernur dan Wagub DIY, Mahfud MD Bongkar Rahasia Paku Alam X
"Jadi namanya orang kampung kan tidak tahu sakit yang dia derita. Berbeda dengan beberapa orang lain, ketika sakit langsung periksa. Nah ini tiba-tiba sakit, dilarikan ke RS dan ternyata diagnosa dari dokter Mbah Ngatiyem mengalami kanker paru-paru," ujar dia.
Mbah Ngatiyem sudah 13 hari di RS Panti Rapih Yogyakarta. Wanita tersebut masuk ke rumah sakit pada 19 Agustus 2020 lalu.
"Saat masuk RS, Mbah Ngatiyem langsung masuk ke ICU. Tetapi saat ini sudah di dalam bangsal. Kondisinya saat ini masih lemas dan tidak bisa tidur, selalu mengigau," jelas dia.
Ngatiyem hanya tinggal bersama sang suami. Anak satu-satunya yang tinggal bersama dia sudah meninggal. Tak banyak keluarga Ngatiyem yang berada di Yogyakarta.
Ririn menjelaskan bahwa Mbah Ngatiyem terdaftar sebagai nasabah BPJS. Administrasi pengobatan di RS setempat sudah dibebaskan. Kendati demikian pihaknya masih mengumpulkan dana untuk biaya pengobatan dan perawatan selama Mbah Ngatiyem diperbolehkan pulang.
"Informasi saat ini pihak rumah sakit sudah membebaskan biaya administrasi. Jadi sudah dicover BPJS. Saat ini kami mengumpulkan dana untuk pasca pengobatan dari RS. Mungkin untuk rawat jalannya, biaya transportasi dan lainnya," kata dia.
Hingga kini, Ngatiyem masih berada di RS Panti Rapih Yogyakarta. Dirinya belum bisa memastikan kapan Ngatiyem diperbolehkan pulang.
"Kami masih menunggu dari dokter. Belum tahu pasti kapan Mbah bisa pulang," katanya.
Dirinya berharap keterbatasan yang dialami Ngatiyem menjadi perhatian publik dan masyarakat. Meski dana yang terkumpul masih sedikit, ada donatur lainnya yang bisa membantu biaya Mbah Ngatiyem.
Berita Terkait
-
Waspadai Tanda-tanda Kanker Paru yang Jarang Disadari
-
Aldi Satya Mahendra Sekolah di Mana? Cetak Sejarah Pembalap RI Pertama Juarai WorldSSP300
-
MAN 2 Bantul Meriahkan Expo Kemandirian Pesantren di UIN Sunan Kalijaga
-
Seru! MAN 2 Bantul Sukses Gelar Penerimaan Tamu Ambalan 2024
-
Langsung Kunjungi DPRD DIY, Siswa MAN 2 Bantul Belajar Demokrasi
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus
-
1.410 Personel Gabungan Kawal Ketat Pilkada Sleman 2024, 16 TPS Rawan jadi Fokus
-
Isu Sosial di Gunungkidul: Banyak Warga Merantau, Anak Tertitip, Berakhir Adopsi
-
Lapor via WA, Bawaslu Sleman Ciduk 6 Terduga Pelaku Politik Uang di Minggir