SuaraJogja.id - Seniman Butet Kertaredjasa membagikan potret kenangannya bersama pencipta dan pengasuh Langen Carita, Ki Sukatno. Keduanya bertemu ketika Butet berada di Taman Dewasa Ibu Pawiyatan.
Melalui akun Instagram pribadinya @masbutet, ia membagikan potret berwarna hitam putih. Dalam potret tersebut terlihat seorang anak duduk memegang perutnya sementara disebelahnya seorang pria bertubuh jangkung duduk tersenyum.
Pria tersebut adalah sosok Ki Sukatno yang duduk mengenakan kemeja bermotif bunga-bunga dengan celana panjang kain, kaos kaki dan sepatu berhak. Matanya terlihat teduh dengan senyum yang mengarah ke kamera.
Butet mengingat sosok pria itu sebagai salah satu pamong sepuh yang ada di Taman Dewasa Ibu Pawiyatan. Beliau adalah pencipta sekaligus pengasuh Langen Carita. Yakni, sebuah pertunjukan musik, tari dan teater.
Pertunjukan seni tersebut dimainkan oleh anak-anak setingkat SD dan TK. Anak-anak diajak membawakan cerita kehidupan sehari-hari, cerita sejarah dan legenda. Dialog yang digunakan juga kadang berupa nyanyian layaknya opera.
"Musiknya gamelan dengan notasi sederhana. Kostumnya juga sederhana. Sebuah pertunjukan penuh pesona, apalagi dimainkan anak-anak yang penuh spontanitas," ujar Butet dalam keterangannya.
Selanjutnya, melalui Eyang Katno, begitu ia menyebutnya, Butet merasa semua ajaran Ki Hadjar Dewantoro dan nilai-nilai budi pekerti ditanamkan ke dalam jiwa anak-anak melalui kesenian yang menyenangkan.
Ia mengatakan, tempatnya bersekolah dulu menjadikan siswa sebagai manusia seni tanpa harus berporfesi sebagai seniman. Baginya, seni memang adalah hal yang menyenangkan.
Menurut Butet juga, jika Ki Hadjar Dewantoro mempredikati lembaga pendidikannya dengan sebutan kata 'Taman', bukan hanya sebagai aksi semata. Melainkan, benar-benar ingin membagikan ilmu tak ubahnya seperti kegembiraan yang terjadi di sebuah taman.
Baca Juga: Buntut Tragedi Susur Sungai, Pembina Pramuka Wajib Bersertifikasi
"Penuh kegembiraan. Penuh canda tawa. Dan bersamaan dengan itu segala ilmu dan nilai-nilai hidup menyusup ke dalam sanubari siswa. Sekolah tanpa ketegangan. Tanpa penindasan kepada siswa," imbuh Butet.
Sebagai alumni Taman Dewasa, Butet mengaku merekam semua hal tersebut. Ia merasakan sekolah yang menggembirakan, tanpa ketegangan, tanpa pendindasan. Dari sekolah ini juga ia menjadi menyukai sastra, snei rupa dan kegembiraan dunia seni.
Sejak diunggah Seni (31/8/2020), foto tersebut juga sudah disukai lebih dari seribu pengguna Instagram. Tidak sedikit juga yang memberikan tanggapan di kolom komentar.
"Orang-orang yang penuh kasih sayang akan menyalurkan kasih dan suka cita pada setiap karyanya," tulis akun @mariaarbanu17.
"Seni itu memanusiakan manusia," komentar akun @yuri_omegamagna.
Sementara akun @ngentutan berkomentar, "Semoga aku begitu dengan anak-anakku."
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
Terkini
-
Sidang Vonis Kecelakaan Maut BMW Sleman Digelar, Ruang Sidang Penuh Sesak
-
KA Bangunkarta Tabrak Mobil & Motor di Prambanan: 3 Tewas, Penjaga Palang Pintu Dinonaktifkan
-
Wasiat Terakhir PB XIII: Adik Raja Ungkap Pesan Penting Suksesi Keraton
-
Pembunuh Wanita di Gamping Ditangkap, Ditemukan di Kuburan usai Minum Racun Serangga
-
Dari Lurik Hitam hingga Tangga Imogiri: Kisah Para Penandu yang Jaga Tradisi Pemakaman Raja