SuaraJogja.id - Seniman space art asal Yogyakarta yang pernah ikut simulasi Mars Desert Research Station (MDRS) di Utah, Amerika Serikat, Venzha Christ nekat memamerkan karyanya ke Jepang dan Thailand di tengah pandemi COVID-19.
Pameran internasional bertajuk "Yokohama Triennale 2020" di Jepang, dan "Bangkok Art Biennale 2020" di Thailand digelar pada pertengahan September 2020 ini.
"Dengan keikutsertaan di dua pameran internasional ini saya ingin membuktikan dan memberikan semangat pada para pekerja seni untuk tetap berjuang dan berkarya ditengah pandemi COVID-19," ujar Venzha di galeri seni rumahnya, Selasa (01/09/2020).
Menurut Venzha, bersama Indonesia Space Science Society (ISSS) dan v.u.f.o.c lab, dia dan tim terpilih menjadi satu dari segelintir seniman yang diundang dalam dua pameran internasional tersebut.
Baca Juga: Butuh Modal Nikah, Pasangan Penuh Drama di Jogja Ini Nekat Curi Mobil
Padahal Indonesia merupakan salah satu negara dengan angka terinfeksi COVID-19 yang cukup besar dan jumlah yang terus bertambah.
Karenanya dia harus memastikan jalur penerbangan untuk bisa membawa karyanya ke Jepang dan Thailand. Apalagi dua negara tersebut sangat ketat dalam penerapan protokol kesehatan COVID-19.
"Saa ini terjadi ketidakpastian tentang jalur penerbangan internasional dan pertanyaan apakah diperbolehkan untuk memasuki negara tertentu. Tapi akhirnya kami dapat kepastian bisa mengirimkan karya kami," jelasnya.
Vensha menjelaskan, di gelaran Yokohama Triennale 2020, dengan artistic director : Raqs Media Collective ini, dia membuat simulasi penangkap frekuensi dari luar angkasa. Alat ini berupa antena dengan tinggi 3,5 meter dan berbentuk trapesium ganda, yang diberi judul "Evolution of The Unknown #07".
"Antena ini menyaring berbagai frekuensi yang ada ditempat dimana instalasi interaktif ini terpasang," ujarnya.
Baca Juga: Plot Twist, Konon Siwon Super Junior Pernah Jajan Nasi Uduk Ini di Jogja
Space art memang selama ini menjadi bidang seni yang ditekuni Vensha. Sudah lebih dari 60 project kolaborasi yang telah dilakukannya dengan space agency, universitas, observatorium, laboratorium luar angkasa, serta institusi yang bergerak di ranah space science dan space exploration lebih dari 40 negara di dunia.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Murah Tipe SUV Mei 2025: Harga Setara Motor, Pajak Murah, Perawatan Mudah
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
Pilihan
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
-
Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
Terkini
-
Sleman Siapkan Tempat Sampah Raksasa, Bupati: Mampu Tampung Seluruh Sampah DIY
-
Terinspirasi Kisah Nyata! Film Horor 'Dasim' Bongkar Cara Jin Dasim Hancurkan Rumah Tangga
-
Rahasia Dapat Saldo Gratis Rp200 Ribu dari DANA Kaget: Ini Link Aktif untuk Diklaim
-
Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
-
BRI Dorong UMKM dan Energi Hijau dengan Prinsip ESG, Portofolio Rp796 T Hingga Akhir Kuartal I 2025