SuaraJogja.id - Keluhan masyarakat terhadap tarif parkir yang tak lazim dibayarkan terjadi lagi di Kota Yogyakarta. Kali ini hal itu dialami oleh warga Kasihan, Bantul yang sedang memarkirkan mobilnya untuk melaksanakan ibadah di masjid sekitar Taman Pintar Yogyakarta.
Abu Alula (35), saat dihubungi wartawan, menjelaskan bahwa hal itu dia alami pada Senin (31/8/2020) sekitar pukul 17.30 WIB. Dirinya berencana menjemput keluarga yang tengah berlibur ke Malioboro menggunakan mobil pribadi.
"Saya itu mau jemput keluarga dari Bantul. Saya berangkat pukul 17.10 WIB. Kebetulan mereka [istri dan anak-anak] berangkat dari rumah itu naik andong," terang Abu, dihubungi wartawan, Selasa (1/9/2020).
Ia menuturkan, sesampainya di depan BI, azan Magrib berkumandang. Dirinya mencari masjid sekaligus tempat parkir di sekitar Taman Pintar Yogyakarta.
"Jadi saya parkir di sisi timur penjual buku-buku itu. Jika ke utara sedikit kan ada parkiran juga, tapi saya parkir di bagian selatan. Karena sudah azan, saya salat sekitar 10 menitan," kata dia.
Kembali ke mobil untuk menjemput keluarganya, Abu ditemui oknum juru parkir tanpa seragam. Dirinya lalu memberikan uang Rp10 ribu.
"Saya tanya, "kembaliannya Pak biasanya kan Rp5 ribu ya?" Dia bilang, "enggak Pak, Rp10 ribu." Saya bertanya lagi, "kok mahal ya." Oknum ini menjawab, "iya memang mahal sekarang." Saat itu memang saya tidak berniat memotret atau bertanya lebih jauh," keluhnya.
Kondisi yang sudah gelap menyulitkan Abu untuk mengambil bukti. Jikapun menggunakan flash kamera ponsel miliknya, ia khawatir masalah jadi panjang.
"Saya datang itu tidak dapat karcis parkir. Akhirnya saya biarkan dan sampai rumah unek-unek ini saya sampaikan di media sosial Facebook dan mendapat respons dari netizen," kata dia.
Baca Juga: Selandia Baru Tetapkan Pelaku Teror Penembakan Masjid Sebagai Teroris
Abu mengaku belum berencana melaporkan kejadian ke pihak berwenang. Pasalnya, sejak memarkirkan mobil, ia tak mendapat karcis parkir. Namun ketika ada pendampingan untuk melaporkan, dirinya bersedia melaporkan hal tersebut.
"Jika akan lapor ke Dinas Perhubungan juga kan harus ada bukti. Sementara di situ kan tidak dapat karcis, tapi jika ada yang mendampingi, saya bersedia [lapor], tapi jika sendiri, sementara ini belum lah," jelasnya.
Abu merasa keberatan dengan oknum juru parkir yang menarik tarif melebihi batas yang disesuaikan.
Padahal dirinya tak sampai satu jam melaksanakan salat di masjid sekitar.
"Iya sih [keberatan], misal terjadi dengan orang yang tak membawa uang. Padahal Jogja ini baru bangkit karena hampir 6 bulan ditutup. Baru saja datang tiba-tiba mendapat peristiwa tak mengenakkan seperti itu," jelas dia.
Dirinya berharap agar peristiwa yang dialaminya tak terjadi lagi oleh pengunjung wisata lain.
Berita Terkait
-
Selandia Baru Tetapkan Pelaku Teror Penembakan Masjid Sebagai Teroris
-
Tata Cara Sholat Jenazah yang Benar Menurut Islam
-
Waspadalah Kalau Kamu Ngeluh Sakit Ini, Lebih Baik Rajin Salat
-
Menyusuri Keunikan Masjid Suro di Kota Palembang
-
Ngilu! Begini Proses Evakuasi Jari Bocah Nyangkut di Grendel Pagar Masjid
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Ada Ibu yang Tetap Bertahan di Balik Seragam dan Shift Panjang, Kerasnya Jadi Working Mom di Jogja
-
10 Tempat Wisata Anak di Jogja untuk Libur Sekolah Akhir Tahun 2025
-
5 Rental Motor Murah Meriah di Jogja untuk Liburan Akhir Tahun 2025
-
BRI Peduli Fokuskan Pemulihan Infrastruktur Pascabencana di Tiga Provinsi Sumatera
-
Dirut PSIM Yogyakarta Dapat Kesempatan Belajar di NFL, Satu-satunya dari Indonesia