SuaraJogja.id - Setelah beberapa bulan tak sepi tanpa pengunjung, akhirnya objek wisata Mangrove Jembatan Siapi-api (MJAA) siap menerima kunjungan wisatawan. Kendati begitu, penerimaan terhadap wisatawan itu masih dalam tahapan uji coba; belum benar-benar dibuka secara normal.
Kepastian itu didapatkan dari hasil terbaru verifikasi Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Kulon Progo yang dilakukan pada Rabu (2/9/2020).
Dari hasil verifikasi tersebut, dinyatakan bahwa pengelola telah cukup menerapkan protokol kesehatan guna melengkapi sarana dan prasarana pendukung di objek wisata tersebut.
“Kita sudah pantau tadi, jadi memang terlihat kalau secara umum, pelaksanaan protokol kesehatan di sini sudah dijalankan dengan cukup bagus,” ujar Kasi Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Kulon Progo Muh Juaini di sela memimpin verifikasi di MJAA.
Baca Juga: Wisata ke Jogja, Ini 4 Transportasi Menuju Candi Prambanan
Beberapa tim verifikasi, yang terdiri dari Dinas Pariwisata, Dinas Kesehatan, Satpol PP, serta TNI dan Polri, menilai bahwa mulai dari pintu masuk kedatangan, antrean tiket masuk, hingga objek wisata sudah tersusun dengan baik.
Sarana pendukung lain yang sekarang wajib disertakan juga sudah ditambahkan, seperti tempat cuci tangan, pengecekan suhu oleh petugas, dan beberapa papan imbauan untuk selalu menjaga jarak serta memakai masker.
“Papan imbauan terlihat juga sudah terpasang cukup banyak. Begitu juga tempat cuci tangan dengan sabun, selain juga ada petugas yang selalu sedia mengingatkan pengunjung," ungkapnya.
Namun Juaini menambahkan, masih perlu penyempurnaan dari pengelola untuk bisa menyelesaikan proses verifikasi itu. Ia mengatakan, hasil verifikasi ini nantinya bakal dijadikan dasar rekomendasi yang berguna sebagai pegangan pengelola untuk menjalankan operasional secara penuh.
Sementara Ketua Pengelola MJAA Wahyu Indarto mengungkapkan, pihaknya sudah menutup objek wisata itu lebih dari empat bulan. Alhasil, penurunan pendapatan sangat dirasakan oleh seluruh masyarakat yang terlibat di dalamnya.
Baca Juga: Malioboro Ramai, Pemkot Masih Larang Kegiatan yang Timbulkan Kerumunan
“Kita bangun objek wisata ini sejak 2015 silam, dan pada 23 Maret lalu kita tutup untuk sementara guna mencegah penularan Covid-19,” kata Wahyu.
Berita Terkait
-
Yamaha Tanam Ratusan Ribu Mangrove di Bone
-
Hutan Mangrove Lestari, Ekonomi Masyarakat Adat Kaltim Kuat Berkat Beasiswa Kemitraan Baznas
-
Serap 8 Ton Karbon/Tahun, PTPP Tanam 1.000 Mangrove di Semarang
-
Penanaman 1000 Mangrove di Sultra demi Kurangi Emisi Karbon
-
Pramono-Rano Mau Bikin Giant Mangrove Wall, Bakal Pekerjakan Nelayan Teluk Jakarta
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai
-
Guru Besar UGM Diduga Lecehkan Mahasiswa, Jabatan Dicopot, Status Kepegawaian Terancam