Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Kamis, 03 September 2020 | 17:33 WIB
Calon Bupati PDIP Gunungkidul Bambang Wisnu Handoyo (pakaian ungu) melakukan ziarah di Makam Demang Wonopawiro, Kamis (3/9/2020). - (SuaraJogja.id/Julianto)

SuaraJogja.id - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Gunungkidul mendeklarasikan bakal calon bupati dan wakil bupati Bambang Wisnu Handoyo-Benjamin Sudarmadji, Kamis (3/9/2020). Bertempat di makam Ki Demang Wonopawiro, mereka menandaskan akan berjuang sendiri tanpa koalisi dengan partai lain untuk memenangkan pasangan ini.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Gunungkidul Endah Surbekti Kuntariningsih menuturkan, selain deklarasi, kali ini mereka juga melaksanakan ziarah di Makam Demang Wonopawiro, tokoh yang kali pertama membuka hutan Wonosari.

Sudah tiga tahun terakhir PDIP selalu melakukan ziarah ke tokoh yang membuka Gunungkidul tersebut.

"Untuk pendaftaran, sesuai kesepakatan PDIP seluruh Indonesia, serentak dilakukan pada tanggal 4 September 2020 jam 13.30 WIB,"ujar sang Ketua DPRD Gunungkidul usai deklarasi, Kamis, di kompleks Makam Demang Wonopawiro.

Baca Juga: Dituding Provokasi Sumbar, Pimpinan PKS Minta PDIP Introspeksi Diri

Dalam Pilkada Gunungkidul ini, PDIP memiliki modal kekuatan 10 kursi di DPRD Gunungkidul. Oleh karena itu, pihaknya menargetkan mampu meraup 204 ribu suara dari yang hadir di Tempat Pemungutan Suara (TPS), atau 70 persen suara yang ada di Gunungkidul.

Terkait dengan strategi pemenangan, Endah enggan membeberkannya. Namun, ia menandaskan akan memaksimalkan seluruh potensi dan kekuatan partai yang dimiliki saat ini.

Pihaknya yakin, meski bertarung sendirian, PDIP bakal memenangkan pasangan Bambang-Benjamin (Babe).

"Untuk pendaftaran ke KPU besok, sesuai standar protokol Covid-19, maka hanya pengurus inti PDIP untuk mengantarkan calon dengan konsep kebudayaan," tambah Endah.

Sesuai protokol di KPU, nantinya seluruh peserta yang akan ikut ke pendaftaran di KPU akan dicek terlebih dahulu suhu tubuhnya. Jika nanti ada yang suhunya di atas 37,7 derajat, maka dengan terpaksa yang bersangkutan tidak diperkenankan ikut.

Baca Juga: Dwi Astutik Akui Masih Saudara Gubernur Khofifah, Tapi Dari Jalur Nabi Adam

Sementara, kampanye nanti akan diupayakan secara daring karena memang sesuai edaran KPU, sehingga tidak akan ada kampanye terbuka. Oleh karenanya, pihaknya akan memaksimalkan kampanye secara daring, terutama melalui media sosial.

Calon Bupati dari PDIP Gunungkidul Bambang Wisnu Handoyo sendiri mengakui, saat ini ia masih berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN). Ia sudah membuat surat kesediaan untuk mengundurkan diri dari ASN sebagai syarat pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati di KPU.

"Nanti kalau saya sudah ditetapkan sebagai calon bupati oleh KPU, maka saya akan mengundurkan diri," ungkap Bambang.

Untuk pendaftaran nanti, ia akan mengenakan batik khas Gunungkidul dan bukan seragam PDIP. Kegiatan pendaftaran ini nanti juga akan diisi dengan kegiatan budaya sebagai bentuk apresiasi terhadap keluhuran budaya Gunungkidul.

Bagi dirinya, pilkada merupakan pendidikan demokrasi yang baik bagi masyarakat di Gunungkidul. Bambang pun menyerukan kepada segenap pendukung agar melakukan proses demokrasi ini dengan baik dan tidak perlu ada kampanye hitam, kekerasan, maupun pemaksaan.

"Mari hormati keragaman perbedaan pendapat dengan dialog yang baik. Kami menawarkan gagasan untuk Gunungkidul kita yang tercinta. Kami berdua telah sepakat untuk menjadikan Gunungkidul kian gumregah dengan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, efisien untuk kesejahteraan rakyat," kata dia.

Kontributor : Julianto

Load More