SuaraJogja.id - Kasus COVID-19 yang baru dari klaster karyawan kesehatan kembali muncul di DIY. Hasil pemeriksaan laboratorium 4 karyawan kesehatan di Gunung Kidul, Sleman dan Bantul positif COVID-19, Sabtu (05/09/2020).
Yakni kasus 1.534 laki laki, 30 tahun dari Gunung Kidul dan kasus 1.537 perempuan, 47 tahun dari Sleman. Selain itu dua kasus dari Bantul yakni kasus 1.535 perempuan, 45 tahun dan kasus 1.536 perempuan, 23 tahun.
Selain 4 kasus dari karyawan kesehatan, muncul 17 kasus lain di DIY. Sehingga total kasus positif COVID-19 di DIY mencapai 1.546 kasus.
"Tambahan 21 kasus ini dari hasil pemeriksaan 521 sampel dan 443 orang," ujar Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pemda DIY, Berty Murtiningsih saat dikonfirmasi, Sabtu Sore.
Menurut Berty, 7 kasus lain muncul dari hasil tracing kontak kasus sebelumnya. Yakni kasus 1.531 perempuan, 10 tahun dari Bantuk yang kontak kasus 1.392. Kasus 1.532 laki laki, 60 tahun asal Kota Yogyakarta yang kontak kasus 1.199 serta kasus 1.533 laki laki, 38 tahun asal Bantul
yang kontak kasus positif.
Selain itu kasus 1.538 perempuan, 43 tahun dan kasus 1.539 laki laki, 49 tahun dari Bantul yang pernah kontak kasus 1.427. Kasus 1.549 perempuan, 39 tahun dan kasus 1.550 perempuan, 18 tahun dari Kulon Progo yang kontak kasus 1.400.
Sementara 8 kasus lain masih dalam penelusuran dinkes. Yakni kasus 1.540 laki laki, 11 tahun dari Bantul, kasus 1.541 laki laki, 54 tahun dari Sleman, kasus 1.542 laki laki 64 tahun dan kasus 1.543 perempuan, 33 tahun dari Kota Yogyakarta.
Selain itu kasus 1.544 laki laki, 60 tahun dari Sleman dan kasus 1.545 laki laki, 38 tahun dari Kota Yogyakarta. Juga kasus 1.546 perempuan, 36 tahun dari Sleman dan kasus 1.547 perempuan, 46 tahun dari, Gunung Kidul. Satu kasus lain dari hasil tracing kontak kasus luar wilayah. Yaitu kasus 1.551 laki laki, 27 tahun dari Bantul.
"Satu pasien terakhir punya riwayat perjalanan dari Bali, yakni kasus 1.548 perempuan 27 tahun dari Kulon Progo," jelasnya.
Baca Juga: Deklarasi KAMI di DIY, Gatot Nurmantyo: Masyarakat Jangan Mau Dipecah Belah
Berty menambahkan sebanyak 1 pasien dinyatakan meninggal dunia, yakni kasus 1.529 perempuan, 63 tahun dari Kota Yogyakarta. Dengan demikian jumlah kasus meninggal sebanyak 45 kasus.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik