SuaraJogja.id - Pameran Seni Rupa "Akar Hening di Tengah Bising" bakal menjadi bagian dalam Festival Kebudayaan Yogyakarta atau FKY 2020, yang nantinya digelar secara virtual.
Selama enam hari, yakni mulai 21 sampai 26 September 2020, pameran tersebut akan diadakan pada pukul 10.00 hingga 18.00 WIB di Museum Sonobudoyo.
Pameran yang dilangsungkan secara langsung tapi terbatas dan secara virtual ini menghadirkan 33 seniman dengan ragam sebaran medium.
Untuk format virtual, pengunjung bisa menikmati berbagai lukisan, patung, instalasi, fotografi, audio visual, hingga performance lainnya melalui website www.fkymulanira.com.
Supaya pengunjung dapat merasakan pengalaman berbeda meskipun menikmati seni secara virtual, FKY 2020 pun menggunakan kamera 360 derajat dalam pamerannya.
"Untuk menjaga sensasi datang ke pameran secara langsung, FKY tetap menghadirkan galeri virtual dengan pemanfaatan teknologi kamera 360 derajat," ungkap Direktur Kreatif FKY Gintani Nur Apresia Swastika, Senin (7/9/2020).
Beberapa seniman yang berpartisipasi antara lain Sugeng Oetomo, Bioscil, The Freak Show Man, Wok The Rock, Timoteus Anggawan Kusno, hingga Handiwirman Saputra.
Manajer Pameran Seni Rupa Sukma Smita mengungkapkan, pameran seni rupa ini menjadi menarik, salah satunya, karena menghadirkan Sugeng Oetomo.
Sugeng adalah seorang penata lampu pertunjukan yang melakukan kerja artistik di belakang panggung dan jarang dilihat audiens.
Baca Juga: FKY 2020 Digelar 6 Hari Secara Virtual, Artjog Pilih Naikkan Harga Tiket
Praktik kerjanya sejalan dengan semangat Akar Hening di Tengah Bising.
“Kemudian ada Bioscil, yaitu pegiat film yang fokus memberikan edukasi tontonan pada anak-anak di sekolah dan kampung-kampung, aktivitas mereka didasarkan atas kegelisahan pada tontonan anak-anak hari ini yang tidak sesuai dengan usia mereka,” jelas Sukma.
Pengunjung dapat menikmati pameran ini melalui dua metode kunjungan, yaitu kunjungan virtual melalui website www.fkymulanira.com dan kunjungan langsung di Kompleks Museum Sonobudoyo pada 21 – 26 September 2020 pukul 10.00-18.00 WIB.
Selama kunjungan langsung ke pameran, akan diberlakukan sejumlah aturan, seperti pemeriksaan suhu tubuh, pengaturan jarak orang, durasi lama kunjungan, dan jumlah pengunjung.
Selain itu, ada pembatasan kunjungan, yaitu 30 orang per sesi. Mereka pun harus melakukan registrasi terlebih dahulu serta diwajibkan selalu mengenakan masker.
Tak hanya digelar secara daring melalui www.fkymulanira.com, FKY 2020 juga dapat dinikmati lewat Televisi dan Radio.
Berita Terkait
-
FKY 2020 Digelar 6 Hari Secara Virtual, Artjog Pilih Naikkan Harga Tiket
-
Pengendara Motor Tergeletak di Titik Nol Km, Warga Tak Berani Mendekat
-
Potret 4 Karya Seni Rupa Kontemporer nan Unik di Amygdala: Print & Things
-
Pertama di Jogja, Event Seni Rupa Kontemporer Odyssey Hadir di ARTOTEL
-
5 Instalasi Seni Ini Siap Hadir di ARTJOG 2019, Apa Saja?
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
PAD Mandek, Belanja Membengkak: Bantul Cari Jurus Jitu Atasi Defisit 2026
-
MJO Aktif, Yogyakarta Diprediksi Diguyur Hujan Lebat, Ini Penjelasan BMKG
-
Hindari Tragedi Keracunan Terulang! Sleman Wajibkan Guru Cicipi Menu MBG, Begini Alasannya
-
PTS Akhirnya Bernapas Lega! Pemerintah Batasi Kuota PTN, Yogyakarta Jadi Sorotan
-
Kisah Diva Aurel, Mahasiswi ISI Yogyakarta yang Goyang Istana Merdeka