SuaraJogja.id - Bakal pasangan calon (bapaslon) bupati dan wakil bupati Gunungkidul mulai mempersiapkan strategi untuk kampanye melalui media daring. Akun media sosial pun mereka siapkan untuk menjadi sarana memperkenalkan dan mensosialisasikan calon dan programnya.
Seperti pasangan Sutrisna Wibawa-Mahmud Adi Widanta, mereka mempersiapkan puluhan personel untuk 'perang' program di media sosial.
Mereka bahkan menyiapkan tak hanya satu akun media sosial, melainkan beberapa akun sekaligus mereka gunakan untuk berkampanye.
Bakal cabup Sutrisna Wibawa mengaku sudah memiliki dua kelompok atau tim IT yang terdiri dari 25 anak muda dan beberapa orang tua.
Mereka disiapkan untuk berkampanye melalui media daring sesuai dengan jenis media sosial yang akan digunakan.
"Untuk tim IT yang dari kalangan tua akan berkampanye melalui Facebook. Sementara anak-anak muda lebih banyak ke Instagram dan Twitter," ujar sang Rektor UNY, Selasa (8/9/2020) di sela kegiatan UNY di Semanu.
Dengan begitu, pihaknya memiliki dua tim untuk menggerakkan sosialisasi secara daring. Pihaknya memang mengincar para milenial dan pemilih pemula sebagai pendulang suara untuk memenangkan mereka.
Saat ini, ada 35 persen pemilih milenial yang harus mereka gaet untuk memilih pasangan ini.
Untuk akun pribadi yang biasa ia gunakan berkomunikasi dengan para mahasiswa dan sempat viral beberapa kali, itu belum akan ia gunakan untuk berkampanye. Pihaknya memilih membentuk dua akun media sosial, masing-masing Kadung Tresno dan Gunungkidul Maju.
Baca Juga: Top 5 SuaraJogja: Rektor UNY Kehilangan Dukungan Sebagian Gerindra
"Akun pribadi saya untuk aktivitas pribadilah. Mungkin nanti akan sesuaikan, tetapi tidak terlalu vulgar," tambahnya.
Sementara pasangan Sunaryanto-Hery Susanto juga mengaku akan menggarap peluang menggaet kaum milenial. Salah satu partai pendukung mereka, PSI, sengaja bergabung dengan pasangan ini dan akan dikerahkan untuk menggaet pemilih milenial.
Ketua DPW PSI DIY Dr Stefanus Handoko mengatakan, PSI memilih mendukung Sunaryanto karena Sunaryanto termasuk golongan anak muda yang progresif.
Meskipun Sunaryanto berasal dari militer, tetapi ia dianggap memiliki kemampuan yang cukup baik untuk memahami lingkungan.
"Gunungkidul membutuhkan sosok yang sangat dengan rakyat," kata Stefanus.
Karena PSI memiliki ciri sebagai partai anak muda, maka pihaknya akan secara khusus menggarap anak muda. Di lingkungan pihaknya lebih sering main di sosial media, nantinya akan dilakukan lebih masif lagi.
Berita Terkait
-
Top 5 SuaraJogja: Rektor UNY Kehilangan Dukungan Sebagian Gerindra
-
Gerbong Pendukung Sutrisna Wibawa dari Gerindra Menyeberang ke Sunaryanto
-
Gagal Maju Pilkada Jalur Independen, Anton Resmi Digantikan Umiyati di DPRD
-
Terkait Dana Kampanye, Bawaslu Bantul: Pengawasan Ini Memang Paling Sulit
-
PKL Malioboro Meninggal Positif Covid-19 dan 4 Berita Top SuaraJogja
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
Terkini
-
Dampak Larangan Study Tour: Keraton Jogja Ubah Haluan, Tawarkan Wisata yang Bikin Anak Betah
-
Fakta Sebenarnya Jurusan Jokowi di UGM: Bukan Teknologi Kayu? Teman Kuliah Ungkap Ini
-
Misteri Kemeja Putih Jokowi di Reuni UGM: Panitia Angkat Bicara!
-
Gertak Balik! Sahabat Jokowi Geram Dituduh Settingan, Ungkap Sudah Diperiksa Polisi
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif