Karakteristik di Pantai Cemara Berbahaya
Ketika ditanya mengenai karakteristik pantai selatan DIY sendiri, Rias menyebutkan memang terdapat cukup banyak palung yang cukup besar dan curam.
Jadi memang hal itu membuat evakuasi jika ada seseorang yang terseret ombak dan masuk tenggelam ke palung tersebut menjadi lebih susah.
"Kalau kedalaman bisa sampai 4-5 meter dari palung yang berada paling dekat dengan bibir pantai. Jaraknya juga cukup dekat ditambah arusnya pun sangat kencang jadi memang sangat diimbau untuk tidak bermain di sekitar bibir pantai apalagi berenang," tegasnya.
Baca Juga: Kampanye Pilkada Lewat Medsos, Bawaslu Bantul Awasi Akun-Akun Buzzer
Sementara itu Komandan SAR Pantai Parangtritis, Ali Sutanto, juga mengatakan hal serupa terkait dengan karakteristik pantai selatan DIY yang memang terbilang berbahaya dan sulit untuk diprediksi.
Oleh sebab itu peringatan atau rambu-rambu pun berupa gambar palung yang di dalamnya tertulis dilarang mandi di laut sudah terpasang di beberapa titik.
Ali menuturkan karakteristik di Pantai Gua Cemara memang lebih curam dibanding pantai lain seperti Pantai Parangtritis yang mayoritas masih lebih landai.
Bantul sendiri memang memiliki pantai bertipe curam di Pantai Parangkusumo ke arah barat sampai Pantai Kuwaru.
Kondisi yang lebih curam itu membuat arus air laut menjadi lebih kencang sehingga tarikan arus ke arah selatan juga menjadi lebih kuat. Dikatakan Ali, kondisi seperti yang membuat wisatawan tidak perbolehkan mandi di laut.
Baca Juga: Bupati dan Wabup Ikut Pilkada, Bantul Kebut Pengerjaan Perda dan Perbup
"Jadi meskipun terlihat landai tapi kawasan pantai selatan ini bisa sewaktu-waktu memakan korban. Maka dari itu harus tetap mematuhi imbauan dari petugas yang berjaga demi keselamatan bersama," kata Ali.
Alat Penyelamat Tidak Sesuai Standar
Tidak dipungkiri bahwa melakukan penyelamatan terhadap korban laka laut bukanlah hal mudah. Diperlukan ketrampilan khusus dan tentunya dukungan dari alat-alat yang memadai pula.
Namun menurut, Koordinator SAR Satlinmas Wilayah IV Dwi Rias Pamuji alat-alat pendukung yang dimiliki pihaknya hingga saat ini masih terbilang belum mencukupi. Tidak jarang hal itu yang menyulitkan timnya untuk memaksimalkan upaya penyelamatan.
Dikatakan Rias, hingga saat ini tercatat masih ada 30 personel yang bertugas di dalam wilayahnya. Dari semua personel yang ada itu, kata Rias, mereka hanya bisa memanfaatkan sejumlah sarana dan prasarana penyelamatan di antaranya pelampung dan tali tampar saja.
Bahkan, lebih lanjut Rias menyebutkan beberapa alat sudah tergolong tidak sesuai standar atau dapat dikatakan rusak sehingga tidak bisa digunakan lagi. Pihaknya hanya akan mengandalkan kemampuan anggota SAR yang ada jika terpaksa untuk berenang di laut berhadapan dengan gelombang tinggi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemain Keturunan Berbandrol Rp208 M Kirim Kode Keras Ingin Bela Timnas Indonesia
- 6 Rekomendasi City Car Bekas Mulai Rp29 Jutaan: Murah dan Irit Bensin
- 9 Rekomendasi HP Murah Rp 1,5 Jutaan di Juni 2025, Duet RAM 8 GB dan Memori 256 GB
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Kapasitas 8 Orang, Kursi Nyaman untuk Perjalanan Jauh
Pilihan
-
AFPI Geram, Ajak Pelaku Gerakan Gagal Bayar Pinjol Dipolisikan Biar Ditangkap
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung dengan RAM 8 GB, Terbaik Juni 2025
-
Persaingan Sengit Udinese vs Bologna Rekrut Jay Idzes: Bianconeri Siapkan Rp469 M
-
Penyerang Naturalisasi Timnas Indonesia Akhirnya ke Liga 1! Siap Bantu Tim Bersaing
-
Juara Liga Champions Minat Rekrut Pemain Keturunan Indonesia Berbandrol Rp243 M
Terkini
-
Mbah Tupon Jadi Korban Mafia Tanah: JPW Desak Polda DIY Umumkan Tersangka
-
Motif Penumpang Begal Driver Ojol di Kalasan, Terlilit Utang Pinjol
-
Kiprah Sultan HB II di Jogja, Seminar Nasional Bakal Ungkap Perlawanan dan Pemikirannya
-
Ciamiknya Pakaian Bekas Disulap Jadi Berkelas di Ibis Styles Yogyakarta
-
Masa Depan Transportasi Pelajar Bantul: 3 Bus Sekolah Baru Segera Hadir, Apa Dampaknya?