SuaraJogja.id - Peristiwa bunuh diri dengan cara menggantung kembali terjadi di wilayah Gunungkidul. Kamis (10/9/2020) sekira pukul 05.15 WIB, terjadi peristiwa orang meninggal gantung diri di Pedukuhan Ngloro RT 05 RW 01, Kalurahan Ngloro, Kapanewon Saptosari, Kabupaten Gunungkidul.
Aksi gantung diri ini dilakukan oleh Tarmo Rejo (80), warga setempat. Korban ditemukan tergantung di tiang penyangga tampungan air yang berada di belakang rumahnya oleh Jumiran (55), anaknya.
Informasi yang berhasil dihimpun di lapangan menyebutkan, sekitar pukul 05.30 WIB, Jumiran baru saja bangun tidur. Ia bergegas hendak ke kamar mandi untuk cuci muka dan buang hajat. Kebetulan kamar mandi keluarga ini berada di bagian luar rumah mereka.
Ketika berjalan menuju ke kamar mandi dan melintas di bawah tiang tampungan air yang tingginya 150 meter, Jumiran menemukan korban sudah dalam posisi tergantung.
Baca Juga: Pasien Positif Corona Tewas, Lompat dari Tower Rumah Sakit
Saat ditemukan, tubuh korban dalam posisi menghadap ke barat, dengkul melipat ke depan, ujung jari kaki menyentuh tanah. Melihat hal tersebut, Jumiran lantas berteriak minta tolong, dan sejurus kemudian para tetangga langsung menyemut di lokasi kejadian.
Jumiran lalu menurunkan korban, dibantu tetangganya. Mereka menurunkan korban dengan cara melepas ikatan tali yang ada di tiang untuk menggantung.
Setelah jenazah diturunkan, kemudian Jumiran memotong tali yang mengikat di leher korban, yang sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Lurah Ngloro Heri Yulianto, ketika dikonfirmasi, membenarkan hal tersebut. Heri menyebutkan, pada saat tiba di tempat kejadian perkara, korban sudah diturunkan dari posisi gantung diri.
"Hasil pemeriksaan luar oleh petugas medis Puskesmas Saptosari di tubuh korban tidak di temukan tanda-tanda kekerasan, tidak ada luka dan tidak ada lebam akibat benturan benda tumpu," paparnya.
Baca Juga: Pasien Corona RSD Wisma Atlet Tewas Bunuh Diri, Loncat dari Tower Lantai 6
Selain itu, alat kelamin korban mengeluarkan cairan pekat diduga air mani. Dubur tidak mengeluarkan kotoran dan lidah tergitit. Pada leher terdapat bekas jeratan tali yang melingkar dari leher depan sampai belakang telinga kanan dan kiri.
Heri menyebut, penyebab terjadinya peristiwa gantung diri kemungkinan karena korban mengalami sakit menahun sejak 2014. Korban menderita sakit hipertensi, gejala stroke, pengelihatan kabur, pendengaran berkurang, dan tidak bisa berdiri atau berjalan secara tegak normal.
"Apabila berjalan, merangkak dengan menggunakan bantuan tongkat dan juga berdasarkan dari keterangan saksi-saksi, sudah sering menyampaikan kepada anak-anak korban, "daripada sakit lebih baik meninggal gantung diri saja,"" paparnya.
Sehari dua kejadian bunuh diri di Gunungkidul
Setelah Saptosari, kasus bunuh diri di Gunungkidul juga terjadi di Pedukuhan Bulurejo 03/05, Kalurahan Tambakromo, Kapanewon Ponjong. Seorang lansia mengakhiri hidup di tiang penampung air, Kamis siang.
Gito (58), warga Bulurejo, ditemukan gantung diri di kamar mandi tempat tinggalnya sekitar pukul 09.30 WIB. Jasad korban kali pertama ditemukan oleh tetangganya yang kebetulan juga mencari keberadaan korban.
Kapolsek Ponjong AKP Sudono mengungkapkan, saat kali pertama ditemukan, korban sudah dalam keadaan tergantung dengan kain selendang di kayu usuk di dalam kamar mandi.
Sudono mengatakan, berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, sekira pukul 06.30 WIB korban terlihat pergi dari rumah. Seperti biasanya, sekira pukul 07.00 WIB, anaknya yang bernama Yuli mencarinya untuk mengajak sarapan pagi.
Karena tidak kunjung bertemu korban, kemudian Yuli meminta tolong Agus, tetangganya, untuk membantu mencari korban. Bersama Yuli, Agus lantas mencari ke sekitar tempat tinggal korban, tetapi tidak didapati.
Bahkan Agus juga mencari ke Balai Kalurahan Bulurejo yang berada di seberang jalan dari rumah korban.
"Agus curiga melihat kamar mandi Balai Kalurahan Bulurejo yang biasanya terbuka, tetapi saat itu tertutup dan terkunci dari dalam," ungkap Sudono, Kamis, ketika dikonfirmasi.
Karena curiga, kemudian Agus memangil rekannya yang lain untuk melihat dari ventilasi di atas pintu kamar mandi. Keduanya kaget melihat korban dalam keadaan tergantung, lalu memutuskan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ponjong.
Usai mendapat laporan, Sudono bersama jajarannya serta petugas Puskesmas Ponjong 2 mendatangi lokasi dan melakukan pemeriksaan terhadap jasad korban.
Dari pemeriksaan tersebut, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Korban dalam keadaan meninggal dunia dengan lidah menjulur karena leher terikat tali simpul.
Selain itu, pakaian korban masih dalam keadaan utuh dan terdapat cairan sperma di celana. Di samping itu, tidak ada luka lebam atau luka lecet maupun tanda-tanda penganiayaan. Menurut keluarga, selama satu tahun terakhir korban menderita sakit lambung dan darah tinggi serta sering melamun dan menyendiri.
Catatan Redaksi: Hidup sering kali sangat berat dan penuh tekanan, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Perwira Israel Bunuh Diri Setelah Dipanggil Tugas Aktif, Picu Kekhawatiran Lonjakan Kasus Serupa
-
Berapa Kadar Asam Urat Normal pada Lansia? Simak Cara Mengatasinya Tanpa Obat
-
Jamaah Umroh Lansia asal Indonesia Jatuh dari Tangga Pesawat, Dimakamkan di Madinah
-
Detik-Detik Ibu dan 2 Anak Lompat dari Air Terjun Niagara, Rekaman CCTV Terungkap?
-
Novel Second Sister: Penyelidikan Dugaan Bunuh Diri Akibat Cyber Bullying
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
Terkini
-
Dari Sumur Bor hingga Distribusi Pupuk, Harda-Danang Siapkan Jurus Atasi Krisis Pertanian di Sleman
-
Jagung dan Kacang Ludes, Petani Bantul Kewalahan Hadapi Serangan Monyet
-
AI Ancam Lapangan Kerja?, Layanan Customer Experience justru Buat Peluang Baru
-
Dampak Kemenangan Donald Trump bagi Indonesia: Ancaman Ekonomi dan Tantangan Diplomasi
-
Pengawasan Miras di DIY sangat Lemah, Sosiolog UGM Tawarkan Solusi Ini