SuaraJogja.id - Polsek Godean meringkus dua pria yang terlibat dugaan penggelapan dengan memanfaatkan jabatannya untuk meraup untung. Dua pelaku berinisial M (37) dan N (36) sudah diamankan di ruang tahanan Mapolsek setempat.
Kanit Reskrim Polsek Godean, Iptu Bowo Susilo menjelaskan bahwa kedua pelaku telah bersekongkol sejak lama. M dan N memiliki tujuan di perusahaan tempatnya bekerja yang terletak di wilayah Godean.
"Jadi tersangka M yang bekerja sebagai pengantar barang membutuhkan uang banyak. Sementara N sebagai orang yang bertugas menerima pesanan barang, ingin mencapai target penjualan agar mendapat insentif dari perusahaan," terang Bowo dalam rilis yang diterima wartawan, Kamis (10/9/2020).
Perbuatan kedua tersangka dilakukan secara bertahap sejak 10 -18 Agustus 2020. Adapun kebutuhan pokok yang mereka gelapkan yakni 700 kardus mie instan. Akibat perbuatan keduanya pihak perusahaan menerima kerugian sekitar Rp66 juta.
Baca Juga: Beredar Poster Foto Paslon di Jalanan, Bawaslu Sleman: Itu Menyalahi Perbup
“Aksi kedua tersangka diketahui saat manajemen perusahaan melaksanakan audit internal. Mereka menemukan perbedaan antara data yang ada di administrasi dengan data real yang ada di gudang. Manajemen menemukan selisih yang besar,” ujar Bowo.
Curiga dengan data yang tidak sesuai, pihak manajemen menelusuri dan mengecek ke toko-toko yang bekerjasama dengan perusahaan itu. Pihak manajemen menemukan sebanyak 100 toko fiktif yang sudah tidak aktif lagi.
Kemudian pihak korban melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Godean untuk melakukan penyelidikan terhadap karyawannya.
Dari interogasi petugas, pelaku mengarah kepada M. Ia mengakui perbuatannya telah menjual barang pokok tersebut ke toko di wilayah Godean. Namun hasil penjualan tidak diserahkan ke perusahaan tetapi untuk kebutuhan pribadinya.
“Jadi barang distribusi pokok itu bisa keluar dari gudang jika ada orderan. Maka dari itu, tersangka M membuat orderan. Lalu tersangka N yang memasukkan pesanan (orderan) itu agar bisa keluar. Pelaku N ini mengetahui bahwa yang diorder oleh M merupakan toko-toko fiktif,” ujar Bowo.
Baca Juga: Bahayakan Bayi, Ular Sanca 7 Meter di Rumah Warga Dievakuasi Damkar Sleman
Ide penggelapan itu berasal dari tersangka M yang sedang terlilit hutang. Sementara Motif N ikut dalam aksi yang dilancarkan M untuk memenuhi target penjualan demi mendapat insentif dari perusahaan tempatnya bekerja.
“Sekalipun itu toko fiktif, N tetap menginput orderan M untuk direkomendasikan keluar. N sendiri tidak menikmati uang penjualan barang itu tapi dia mengejar intensif perusahaan,” katanya.
Akibat aksi licik kedua tersangka, mereka disangkakan dengan pasal 374 KUHP tentang Tindak Pidana Penggelapan dalam Jabatan. M dan N terancam kurungan penjara maksimal 4 tahun.
Berita Terkait
-
Pertama Kali Nyoblos, Eks Anak Asuh Shin Tae-yong Punya Harapan Besar
-
Oral Seks Berujung Pasal Berlapis! Begini Nasib Pengendara Xpander yang Tabrak Lari Penyandang Disabilitas hingga Tewas
-
Gak Ada Otak! Nyetir Mobil sambil 'Anu' Dikemut Cewek, Mahasiswa di Sleman Tabrak Pria Difabel hingga Tewas
-
BRI Liga 1: PSS Sleman Jalani Laga Uji Coba, Ini Tujuan Mazola Junior
-
Dari Sekda ke Bupati: Harda Kiswaya dan Visi Sleman yang Maju dan Berkeadaban
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Apa Itu Swiss Stage di M6 Mobile Legends? Begini Sistem dan Eliminasinya
-
Bagaimana Jika Bumi Tidak Memiliki Atmosfer?
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
Terkini
-
Dinsos PPPA Kulon Progo Bentuk Desa Ramah Perempuan dan Anak
-
Tak Persoalkan Sayembara Harun Masiku, Pukat UGM Justru Soroti Pekerjaan Rumah KPK
-
Lazismu Gelar Rakernas di Yogyakarta, Fokuskan Pada Inovasi Sosial dan Pembangunan Berkelanjutan
-
Tergiur Janji Jadi ASN di Dinas Pariwisata Gunungkidul, Warga Ponjong Malah Kehilangan Uang Rp80 Juta
-
Ini Hasil Identifikasi dari BKSDA Yogyakarta Soal Buaya yang Dievakuasi dari Tegalrejo