SuaraJogja.id - Geliat politik di wilayah Gunungkidul mulai menghangat jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 ini. Kali ini keluarga Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat terlihat memberi warna dalam hajatan lima tahun sekali ini.
Meski mengklaim bukan urusan politik, namun Cucu Sri Sultan HB VIII, Gusti Kukuh Hestarining atau Gusti Ning, Jumat (11/9/2020) sore terlihat menemui bakal calon bupati Gunungkidul, Sunaryanto, di warung makan kawasan Taman Parkir Wonosari Gunungkidul usai menggelar labuhan di Pantai Sadeng.
Sejak selepas sholat Jumat, Sunaryanto dan beberapa pendukungnya terlihat menunggu di taman parkir tersebut.
Tak berapa lama kemudian, sekitar pukul 14.30 WIB lelaki yang akrab dipanggil Gusti Ning ini nampak tiba bersama dengan sang Istri dan langsung disambut oleh Sunaryanto.
Mereka bertiga langsung masuk ke dalam warung bakso Mbah Noto kemudian terlihat akrab berbicara.
Sekitar 1,5 jam kemudian, pertemuan tersebut berakhir. Usai bertemu dengan Mayor Sunaryanto, Gusti Ning menyebutkan pertemuan tersebut bukan soal dukung mendukung. Pertemuan tersebut disebutnya hanya sebuah kebetulan semata.
"Kebetulan saya baru saja pulang dari kegiatan Labuhan di Pantai Sadeng dan ingin berburu kuliner. Terus tadi ada yang bilang jika ada kuliner bakso yang enak di Taman Parkir Wonosari. Ternyata ketemu pak Sunaryanto," terangnya, Jumat (11/9/2020).
Meski bertemu dengan Mayor Sunaryanto, namun ia menandaskan jika dirinya tetap netral dalam Pilkada di Gunungkidul. Dan ia berharap agar seluruh pasangan untuk meraih amanah dengan cara yang baik. Namun ia mengakui beberapa kali bertemu dengan Sunaryanto meski bukan dalam konteks politik.
Tak hanya dengan Sunaryanto, Gusti Ning juga mengaku telah bertemu calon yang lain. Ia menyebut dalam beberapa kesempatan seperti moment budaya, dan kesempatan nonformal lainnya. Namun demikian ia mengaku memang sering bertemu dengan Sunaryanto.
Baca Juga: Partai Gelora Dukung Paslon Bambang Wisnu Handoyo di Pilkada Gunungkidul
"tidak ada yang penting dibicarakan dalam pertemuan tersebut. Dan sisanya hanya bagaimana kabar keluarga masing-masing dan tidak ada hal yang lain. Saya sudah mengenal Sunaryanto cukup lama sekitar 1 tahun lebih,"tambahnya.
"Ya beberapa kali ketemu. Saya baru tahu kalau beliau mencalonkan diri,"ujarnya.
Meski demikian, ia memiliki harapan tentang budaya di Gunungkidul kepada semua bacalon. Karena Gunungkidul merupakan gudang sejarah dan gudang budaya maka ia berharap agar semua pasangan bacalon memperhatikan hal tersebut.
"perlu sedikit banyak ada peningkatan pengetahuan untuk pelajar SD, SMP SMA berkaitan dengan kebudayaan tersebut," harapnya.
Terkait pertemuan tersebut Sunaryanto menandaskan bukan soal dukung mendukung dirinya dalam Pilkada Gunungkidul. Selama ini, ia bersama Gusti Ning telah berhubungan dengan baik sehingga pertemuan tersebut lebih ke pertemanan biasa.
"Soal dukung mendukung kita akan lihat seperti apa ke depannya. Beliau sebagai pegiat seni budaya dan banyak bergelut di wilayah selatan dengan memperhatikan para nelayan. Kita wajib mengapresiasi ada tokoh yang peduli dengan para nelayan,"paparnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik