Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 15 September 2020 | 06:50 WIB
Pasar Beringharjo. - (Guideku/Arendya)

SuaraJogja.id - Kasus positif COVID-19 kembali ditemukan di area pasar tradisional. Setelah muncul kasus di Pasar Cebongan, belum lama ini juga ditemukan satu kasus di Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta.

Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengungkapkan, kasus positif tersebut menimpa pedagang sayur di sisi timur Pasar Beringharjo.

Sebagai upaya memutus penyebaran agar tak terjadi klaster maka pihaknya segera melakukan tindakan dengan menutup sementara aktivitas di pasar.

Selain itu, pihaknya juga melakukan penyemprotan disinfektan untuk strelilisasi area pasar tersebut.

Baca Juga: Menyesap Romantisme Malam di Kota Yogyakarta Lewat Watu Amben

“Guna kepentingan disinfeksi, maka Pasar Beringharjo sisi timur akan diliburkan pada Selasa (15/9/2020). Akan dilakukan penyemprotan disinfektan secara menyeluruh. Perlu diketahui, Pasar Beringarjo memiliki banyak gedung terpisah,” kata Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi dikutip dari Antara, kemarin.

Selain penyemprotan disinfektan, juga dilakukan pelacakan terhadap kontak erat pedagang sayur tersebut. Hingga saat ini, total jumlah kontak erat atas kasus tersebut sudah tercatat sebanyak 18 orang yang selanjutnya akan dilakukan uji usap.

Pedagang di Beringharjo yang terkonfirmasi positif tersebut pada awalnya mengeluh batuk dan pada akhir Agustus diminta beristirahat di rumah. Pedagang mengikuti tes cepat dan diketahui hasilnya reaktif sehingga dilanjutkan uji usap dengan hasil positif.

Sebelumnya, kasus positif COVID-19 Yogyakarta juga terjadi di pedagang kaki lima Malioboro, bahkan pedagang tersebut meninggal dunia.

Pelacakan terhadap kontak erat terus dilakukan dan pada Senin (14/9/2020) terdapat tambahan enam kasus positif dari kontak erat pedagang.

Baca Juga: Pendonor Sepi Saat Wabah, Stok Darah PMI Kota Yogyakarta Menipis

“Pelacakan masih terus dilakukan. Bahkan kami memperluas wilayah untuk kebutuhan uji usap acak sebagai sampel untuk menentukan kondisi kasus COVID-19 di Malioboro. Sampel pedagang dari utara hingga selatan Malioboro,” katanya.

Hingga saat ini, Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta masih belum memberikan status klaster untuk temuan kasus COVID-19 di Malioboro karena pasien yang dinyatakan positif masih memiliki kontak erat dengan pedagang. “Ada yang masih satu keluarga dan ada yang shalat berjamaah,” katanya.

Saat ini, lanjut dia, ruas PKL yang terdapat temuan kasus positif COVID-19 masih diliburkan.

“Pedagang kaki lima lain masih tetap bisa beraktivitas seperti biasa, begitu pula dengan pengunjung,” tambahnya.

Load More