Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 15 September 2020 | 15:25 WIB
Pengunjung sedang berpose di objek wisata Bunga Enceng Gondok di tepian Sungai Opak di Kalinampu, Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Selasa (15/9/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Sudut-sudut Kabupaten Bantul tidak pernah kehabisan tempat yang menarik untuk dikunjungi. Potensi alam yang ada selalu dapat dimanfaatkan oleh tangan-tangan terampil masyarakat setempat, sehingga bisa menjadi tujuan wisata yang wajib dikunjungi.

Salah satu yang akhir-akhir ini cukup mendapat perhatian di media sosial adalah bunga eceng gondok yang menghiasi tepian Sungai Opak yang berada di Kalinampu, Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, Bantul. Melalui ide dan kesepakatan dari karang taruna wilayah itu, disulaplah lokasi tersebut menjadi objek wisata ala Jepang dengan latar bunga eceng gondok.

Perintis destinasi wisata eceng gondok di Kalinampu, Kasanatul Rahmat, mengatakan, objek wisata bertema Jepang dengan suguhan pemandangan bunga eceng gondok ini tergolong masih baru. Pasalnya, objek wisata ini baru resmi dibuka untuk umum pada 6 September 2020 lalu.

Namun meski tempat wisata ini terbilang baru, pengunjung yang datang sudah hampir menyentuh angka seribuan orang setiap akhir pekan. Kebanyakan pengunjung akan terpesona dengan keindahan latar belakang yang cantik untuk dijadikan tempat swafoto.

Baca Juga: Pemburu Sunset Merapat! Ini 5 Rekomendasi Tempat Nyore yang Asyik di Jogja

“Banyak memang, hampir semua pengunjung yang datang pasti swafoto. Kami sediakan tiga spot untuk menunjang kegiatan pengunjung itu," ujar Kasan kepada awak media, Selasa (15/9/2020).

Konsep Jepang yang digagas oleh karang taruna desa setempat sudah terlihat dari awal pengunjung datang ke area wisata. Pengunjung akan disambut oleh gapura dengan bendera-bendera bertuliskan aksara Jepang di sepanjang jalan.

Selain itu, saat masuk ke area swafoto atau tempat di mana bunga eceng gondok itu terlihat, pengunjung bisa memilih tiga gapura tori untuk menjadi latar belakang swafoto mereka. Bahkan pengunjung juga akan dimanjakan dengan persewaan properti ala Jepang yang tersedia di sana, semisal baju kimono, kipas, hingga payung.

“Untuk sewa Kimono hanya Rp25.000 per 30 menit, nanti akan kami pinjamkan payung free atau sukarela. Kami juga menyewakan gazebo besar di pinggir kali tersebut dengan banderol Rp50.000 per 6 jam,” ungkapnya.

Meski tarif tergolong murah, Kasan mengaku, anggaran pengelolaan objek wisata ini masih bergantung pada dana swadaya masyarakat dan karang taruna. Bahkan pengunjung pun tidak ditarik tarif parkir di area wisata tersebut, hanya tiket masuk yang dibanderol Rp3.000 saja.

Baca Juga: Pesona Curug di Jawa Barat, Mulai dari yang Mistis Hingga Asri Mempesona

Selain itu, Kasan juga menuturkan, penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 juga terus dilakukan, mulai dari pengecekan suhu kepada pengunjung yang akan masuk, imbauan menggunakan masker, hingga pembatasan pengunjung untuk mengantisipasi pengunjung yang datang.

"Untuk baju yang disewa oleh pengunjung juga kita siapkan beberapa dan akan selalu kami bersihkan, bahkan disemprot dengan disinfektan sebelum dipakai kembali," ucapnya.

Salah satu pengunjung, Ambarsari, mengaku mengetahui objek wisata ini dari media sosial. Ambar merasa senang ketika berkunjung karena mendapat pengalaman yang berbeda.

“Lagi jalan-jalan saja karena memang sudah penasaran dari media sosial jadi mampir saja," kata Ambarsari.

Kepala Desa Seloharjo Marhadi Badrun sendiri menyatakan dukungan terhadap langkah para pemuda desa tersebut. Pasalnya, memang kegiatan ini menjadi suntikan yang positif bagi roda perekonomian warga.

“Ini langkah yang bagus juga demi kemajuan perekonomian wilayah sini juga, saya tentunya mendukung penuh," ujar Badrun.

Load More