SuaraJogja.id - Pengejaran pelaku penusukan di Burjo Andeska Jalan Seturan Raya, Depok, Sleman terus dilakukan kepolisian. Hingga kini polisi masih kesulitan menangkap pelaku, yang diduga kabur ke luar DIY.
Kendati demikian, penganiayaan yang berujung penusukan tersebut masih menyimpan misteri. Polisi menjelaskan, terjadi aksi pukul memukul sebelum insiden berubah menjadi penusukan.
"Jadi korban ini bersama temannya makan di rumah makan itu. Sembari menikmati santapan dan sambil berbincang, datanglah pelaku dengan beberapa temannya yang memang dalam pengaruh minuman keras," jelas Kanit Reskrim Polsek Depok Barat Iptu Isnaini ditemui di Mapolsek Depok Barat, Selasa (14/9/2020).
Ia menuturkan, korban awalnya hanya melihat pelaku dan saling bertatapan. Pelaku tidak senang, lalu mendatangi korban.
"Pelaku merasa terganggu dengan pandangan si korban. Suasana warung makan berubah tegang. Akhirnya korban tak ingin melanjutkan perkara dan turun ke lantai satu. Setelah di depan kasir, pelaku ternyata mengikuti korban karena masih tidak terima," ujar dia.
Suasana panas kembali terjadi hingga pelaku akhirnya memberi bogem mentah kepada korban. Korban, yang merasa tak bersalah, membalas hingga pelaku jatuh di depan kasir.
"Pelaku malah tidak terima dan meminta pisau di dapur warung. Karena pegawai ketakutan, akhirnya memberi. Perlawanan kembali terjadi," kata dia.
Sebelumnya, pelaku diketahui mendapat luka di bagian perut kiri. Sementara, pelaku juga mendapat luka tikaman di bagian leher kanan.
"Karena terluka, dia berlari keluar meninggalkan temannya. Jadi korban ini minta tolongnya ke driver ojek online. Memang kebetulan ada driver yang sedang menunggu di sekitar warung makan itu," jelas dia.
Baca Juga: Moeldoko Jenguk Syekh Ali Jaber, Pastikan Kasut Diusut Tuntas
Korban diantar ke RSPAU Dr S Hardjolukito. Driver ojek menghubungi teman korban untuk menjemput. Namun, teman korban tidak berangkat karena bukan orang Yogyakarta dan tidak tahu jalan.
"Jadi korban dan temannya ini bukan orang Jogja, tapi orang Klaten. Dari kejadian itu, kami datangi lokasi kejadian dan mencari bukti serta saksi untuk penyelidikan lebih lanjut," terang dia.
Dalam rentang waktu pengungkapan kasus tersebut, polisi mengaku mendapat tekanan dari pihak korban. Mereka juga meminta agar pelaku segera ditangkap.
"Jadi sempat massa dari pihak korban ini meminta kami segera menangkap karena mereka meyakini sudah memiliki identitas pelaku, tetapi kami harus berangkat dari petunjuk yang ada dan tidak bisa langsung menangkap pelaku ini," ujar Isnaini.
Ia menjelaskan, kedatangan massa ke Mapolsek Depok Barat diduga diketahui oleh pelaku dan teman-temannya. Mulai dari situ, polisi menduga, pelaku kabur meninggalkan DIY.
"Mungkin pelaku sudah mendengar dengan kejadian di sini [Polsek]. Akhirnya pelaku kabur, saat pengejaran kami rasa teman pelaku ikut membantu dan menyembunyikan, tapi memang prediksi kami pelaku sudah keluar dari DIY," jelas Isnaini.
Berita Terkait
-
Gegara Kelamaan Ngetem, Sopir Angkot Ditusuk Rekannya Sendiri Hingga Tewas
-
Fadli Zon Setuju Pelaku Penusuk Syekh Ali Jaber Dituntut Maksimal
-
Syekh Ali Jaber Ditusuk, Novel: Ada Jenderal Pensiunan Penjilat Istana
-
Tokoh 212 Yakin Penusukan Syekh Ali Jaber Pembunuhan Berencana
-
Fadli Zon: Kok Sudah Ada Kesimpulan Halusinasi, Jelas Pembunuhan Berencana
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
'Jangan Main-main dengan Hukum!' Sultan HB X Geram Korupsi Seret Dua Mantan Pejabat di Sleman
-
Rektor UII Pasang Badan: Jamin Penangguhan Penahanan Aktivis Paul yang Ditangkap di Yogyakarta
-
Sisi Gelap Kota Pelajar: Imigrasi Jogja Bongkar Akal-akalan Bule, Investor Bodong Menjamur
-
Jejak Licik Investor Fiktif Yordania di Jogja Terbongkar, Berakhir di Meja Hijau
-
Waspada! BPBD Sleman Ingatkan Bahaya Cuaca Ekstrem di Oktober, Joglo Bisa Terangkat Angin