Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 15 September 2020 | 16:30 WIB
Seorang pengendara melintas di depan Burjo Andeska, Jalan Seturan Raya, Caturtunggal, Depok, Sleman, Senin (24/8/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Pengejaran pelaku penusukan di Burjo Andeska Jalan Seturan Raya, Depok, Sleman terus dilakukan kepolisian. Hingga kini polisi masih kesulitan menangkap pelaku, yang diduga kabur ke luar DIY.

Kendati demikian, penganiayaan yang berujung penusukan tersebut masih menyimpan misteri. Polisi menjelaskan, terjadi aksi pukul memukul sebelum insiden berubah menjadi penusukan.

"Jadi korban ini bersama temannya makan di rumah makan itu. Sembari menikmati santapan dan sambil berbincang, datanglah pelaku dengan beberapa temannya yang memang dalam pengaruh minuman keras," jelas Kanit Reskrim Polsek Depok Barat Iptu Isnaini ditemui di Mapolsek Depok Barat, Selasa (14/9/2020).

Ia menuturkan, korban awalnya hanya melihat pelaku dan saling bertatapan. Pelaku tidak senang, lalu mendatangi korban.

Baca Juga: Moeldoko Jenguk Syekh Ali Jaber, Pastikan Kasut Diusut Tuntas

"Pelaku merasa terganggu dengan pandangan si korban. Suasana warung makan berubah tegang. Akhirnya korban tak ingin melanjutkan perkara dan turun ke lantai satu. Setelah di depan kasir, pelaku ternyata mengikuti korban karena masih tidak terima," ujar dia.

Suasana panas kembali terjadi hingga pelaku akhirnya memberi bogem mentah kepada korban. Korban, yang merasa tak bersalah, membalas hingga pelaku jatuh di depan kasir.

"Pelaku malah tidak terima dan meminta pisau di dapur warung. Karena pegawai ketakutan, akhirnya memberi. Perlawanan kembali terjadi," kata dia.

Sebelumnya, pelaku diketahui mendapat luka di bagian perut kiri. Sementara, pelaku juga mendapat luka tikaman di bagian leher kanan.

"Karena terluka, dia berlari keluar meninggalkan temannya. Jadi korban ini minta tolongnya ke driver ojek online. Memang kebetulan ada driver yang sedang menunggu di sekitar warung makan itu," jelas dia.

Baca Juga: Gegara Kelamaan Ngetem, Sopir Angkot Ditusuk Rekannya Sendiri Hingga Tewas

Korban diantar ke RSPAU Dr S Hardjolukito. Driver ojek menghubungi teman korban untuk menjemput. Namun, teman korban tidak berangkat karena bukan orang Yogyakarta dan tidak tahu jalan.

"Jadi korban dan temannya ini bukan orang Jogja, tapi orang Klaten. Dari kejadian itu, kami datangi lokasi kejadian dan mencari bukti serta saksi untuk penyelidikan lebih lanjut," terang dia.

Dalam rentang waktu pengungkapan kasus tersebut, polisi mengaku mendapat tekanan dari pihak korban. Mereka juga meminta agar pelaku segera ditangkap.

"Jadi sempat massa dari pihak korban ini meminta kami segera menangkap karena mereka meyakini sudah memiliki identitas pelaku, tetapi kami harus berangkat dari petunjuk yang ada dan tidak bisa langsung menangkap pelaku ini," ujar Isnaini.

Ia menjelaskan, kedatangan massa ke Mapolsek Depok Barat diduga diketahui oleh pelaku dan teman-temannya. Mulai dari situ, polisi menduga, pelaku kabur meninggalkan DIY.

"Mungkin pelaku sudah mendengar dengan kejadian di sini [Polsek]. Akhirnya pelaku kabur, saat pengejaran kami rasa teman pelaku ikut membantu dan menyembunyikan, tapi memang prediksi kami pelaku sudah keluar dari DIY," jelas Isnaini.

Sebelumnya diberitakan, penganiayaan berujung penusukan terjadi di Burjo Andeska, Jalan Seturan Raya, Depok, Sleman, Kamis (13/8/2020) pukul 23.30 WIB. Korban mengalami luka tusuk di bagian perut dan ditolong oleh seorang pengendara ojek yang melintas di jalan setempat.

Saat ini pelaku masih dalam pengejaran kepolisian. Jajaran Unit Reskrim Polsek Depok Barat menduga, pelaku kabur ke luar wilayah DIY.

Load More