SuaraJogja.id - Seorang pria paruh baya jadi korban tabrak lari di Pasar Sleman sisi barat, Jalan Sersan Kusdiyo, Triharjo, Sleman. Korban bernama Abdul Qodir (63) ditabrak pengendara tak dikenal ketika membeli makanan ringan untuk ronda pada Senin (14/9/2020).
Anak korban, Widia Astuti (31) menjelaskan jika ayahnya kebagian jadwal ronda pada hari itu. Pukul 16.00 WIB, ayahnya berangkat sendiri mengendarai motor untuk membeli makanan ringan ke Pasar Sleman.
"Memang jadwal dia (Abdul Qodir) jaga ronda malam Selasa itu. Jadi sore hari ayah saya berangkat sendiri ke pasar. Tapi belum pulang dari pasar saya mendapat kabar jika ayah saya kecelakaan," kata Widia dihubungi SuaraJogja.id, Rabu (16/9/2020).
Mendapat kabar buruk, dirinya bergegas ke lokasi untuk menemui ayahnya yang saat itu sudah terjatuh. Dirinya langsung meminta bantuan orang sekitar.
Baca Juga: Satpol PP Sleman Gelar Razia Masker, 31 Orang Terjaring Operasi
"Tiba di sana ayah sudah ditolong warga. Tak beberapa lama datang mobil ambulans dan langsung membawa ke RS Murangan," ujarnya.
Insiden tersebut menyebabkan luka yang cukup serius. Sebanyak 4 tulang rusuk di bagian kiri patah, luka di bagian kepala, dan memar-memar di tubuh korban.
"Sempat masuk UGD, selanjutnya mendapat perawatan intensif di sana. Tapi karena harus menjalani operasi, ayah saya dirujuk ke RSUD Sleman," terang Widia.
Saat ini kondisi korban belum sepenuhnya pulih. Diduga karena membentur jalan aspal, korban masih sulit mengingat orang yang menjenguknya.
"Sekarang kondisinya masih linglung, mungkin karena kepalanya terbentur keras. Saat ini masih menunggu waktu operasi, karena berhubung usianya yang sudah sepuh (tua) dia tidak boleh bergerak dulu selama 4 minggu," jelasnya.
Baca Juga: Satu Pegawai PN Sleman Positif Covid-19, 4 Pegawai Lain Jalani Tes Swab
Ditanyai bagaimana insiden terjadi, menurut informasi yang didapat Widia, ayahnya berjalan pelan di sisi kiri menggunakan motor. Tiba-tiba dari belakang melaju pengendara tak dikenal menggunakan motor roda tiga.
Pengendara motor roda tiga yang berniat mendahului dari sisi kanan dan menyenggol Abdul. Namun bukannya berhenti, pengendara terus memacu kendaraannya.
"Dari informasi yang saya terima, memang setelah ayah saya jatuh karena tersenggol, pengendara Tosa (motor roda tiga) langsung bablas. Motornya juga melaju kencang," ungkap dia.
Pihaknya mengaku sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib. Widia tak banyak meminta dari insiden yang menimpa ayahnya. Hanya saja kejadian tersebut diharapkan tak kembali terjadi dan menimpa orang lain.
"Sekarang sudah mengikhlaskan, saya tidak menuntut, saya kembalikan sama yang diatas. Tapi kejadian seperti ini jangan lagi terulang dan sampai memakan korban," katanya.
Terpisah, Kasatlantas Polres Sleman, AKP Mega Tetuko membenarkan kejadian tersebut. Kendati demikian pihaknya belum bisa membeberkan lebih jauh lantaran kasus masih dalam penyelidikan.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Kebijakan Gibran Ingin Terapkan Kurikulum AI Diskakmat Menteri Pendidikan
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
- Timur Tengah Membara, Arab Saudi dan Qatar Batal Jadi Tuan Rumah Kualifikasi Piala Dunia 2026?
- 7 HP Murah Kamera Terbaik Mulai Rp 800 Ribu, Lebih Tinggi dari iPhone 16 Pro Max
- Pemain Keturunan Ambon Rp 34,8 Miliar Eligible OTW Ronde 4, Jadi Pelapis Jay Idzes
Pilihan
-
10 Mobil Keluarga di Bawah Rp100 Juta Selain Avanza-Xenia, Kabin Lega Ada Tahun Muda
-
8 Celana Dalam Wanita Terbaik, Nyaman dan Bagus Buat Emak-emak!
-
Bos Port FC Blak-blakan Usai Diundang Ikut Piala Presiden 2025
-
Korban Laporkan Kasus Pelecahan Seksual ke Polisi, Pelaku Diduga ASN Pemkot Solo
-
Prabowo di Singapura: Danantara Diminta "Jiplak" Kesuksesan Temasek!
Terkini
-
Jangan Sampai Ketinggalan, BSU Rp600 Ribu untuk Pekerja DIY, Ini Cara Pastikan Dapat
-
SPBU Letjen Suprapto Terbakar: Pertamina Buka Posko Aduan & Janjikan Ganti Rugi
-
Nekat Mendaki Merapi Saat Status Siaga, Pendaki TikTok Ini Diburu Balai TNGM
-
Nasib Pedagang Eks TKP ABA Terkatung-katung, Izin di Menara Kopi Tak Turun, Fasilitas Minim
-
Gelombang PHK Hantam Yogyakarta, Klaim JHT Tembus Rp398 Miliar