SuaraJogja.id - Kegembiraan seorang petani untuk menikmati hasil panen tebu di wilayah Sewon, Kabupaten Bantul berubah miris. Warga asal Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah itu meninggal mendadak.
Kapolsek Sewon AKP Suyanto membeberkan bahwa peristiwa terjadi pada Rabu (16/9/2020) siang. Korban, bernama Sugiyanto, meninggal di usia 38 tahun.
"Iya ada laporan seorang petani yang sedang memanen tebu meninggal. Polisi yang mendapat laporan sekitar pukul 12.30 WIB langsung mendatangi lokasi," jelas Suyanto, dikonfirmasi wartawan, Kamis (17/9/2020).
Ia menjelaskan, awal mula korban dan saksi, yakni petani lainnya, beraktivitas seperti biasa pada pukul 05.30 WIB. Sugiyanto ditemani petani lain yang berjumlah dua orang.
Pekerjaan pun dibagi-bagi, ada yang memotong tebu dan menaikkan tebu ke truk yang telah disediakan.
Dua saksi, yaitu Rasmin (36) dan Rukimin (35), memotong tebu, sementara korban menaikkan tebu ke atas truk.
"Pekerjaan dibagi-bagi kan, ada yang motong, ada yang mengangkut ke truk. Nah korban ini bertugas mengangkat tebu. Dari keterangan saksi, panen siang itu tidak ada kendala," katanya.
Lelah memanen tebu, Rasmin mengajak korban menepi untuk istirahat. Saat itu korban dan saksi masih bisa berbincang-bincang seperti biasa.
"Jadi sekitar pukul 10.45 WIB, petani-petani ini istirahat. Korban bersama saksi satu duduk di pinggir sawah, tetapi saat duduk, korban tiba-tiba tersungkur. Akhirnya saksi ini berteriak minta tolong dengan rekan lainnya," ujar dia.
Baca Juga: Studi: Tidak Populer di Sekolah, Anak Berisiko Sakit Jantung Saat Dewasa
Mengetahui Sugiyanto tak sadarkan diri, dua rekannya langsung membawa korban ke kontrakan di wilayah Kasihan.
"Mungkin dikiranya pingsan karena kondisi cuaca panas, saksi ini membawa korban ke rumah kontrakan korban. Mereka memanggil dokter dari Puskesmas Kasihan 1," katanya.
Setelah pemeriksaan dilakukan, Sugiyanto dinyatakan meninggal. Suyanto mengatakan, dari hasil pemeriksaan dokter, korban diduga mengalami sakit jantung.
"Tidak ditemukan luka atau tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Dugaannya karena mengalami sakit jantung. Korban diketahui bekerja dari pagi sampai siang, mungkin lelah dan pingsan. Setelah diketahui memang ada dugaan [penyakit] jantung," jelas dia.
Selanjutnya korban langsung dibawa ke rumah kediaman di Dusun Pengkol RT 03/RW 05, Desa Dapurno, Wirosari, Grobogan, Jateng. Korban diantar dengan mobil ambulans milik PG PS Madukismo Peduli.
"Mungkin langsung dimakamkan di kediamannya di Grobogan," kata Suyanto.
Berita Terkait
-
Studi: Tidak Populer di Sekolah, Anak Berisiko Sakit Jantung Saat Dewasa
-
Mau Tebang Pohon Tebu, Kariono Kaget Lihat Tulang Belulang Manusia di Kebun
-
Wow! Perputaran Uang Sektor Pertanian Di Klaten Capai Triliunan Rupiah
-
Bendung Kamijoro Ditutup Sementara, Petani Tirtohargo Terancam Gagal Panen
-
Panen Padi Terbanyak se-Indonesia, Jateng Raih Penghargaan dari Mentan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik