Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 23 September 2020 | 21:35 WIB
Kepala Dinas KUKMP Bantul, Agus Sulistiyana saat menyerahkan sebagian masker hasil warga Bantul kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul di halaman Gedung Induk Mandala Saba, Kompleks Parasamya, Bantul, Rabu (23/9/2020). [Hiskia Andia Weadcaksana / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Kondisi pandemi Covid-19 membuat sebagian masyarakat Bantul harus merasakan kesulitan ekonomi akibat dirumahkan atau di PHK.

Merespon hal tersebut, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian (KUKMP) Bantul berinisiatif untuk mengajak sekaligus memberdayakan masyarakat Bantul yang diketahui masih belum mempunyai kegiatan akibat pandemi Covid-19 ini. Setidaknya ada 200 warga yang dirangkul Dinas KUKMP untuk membuat masker.

Kepala Dinas KUKMP Bantul, Agus Sulistiyana menuturkan hasil dari pembuatan masker oleh masyarakat Bantul tersebut nantinya akan disumbangkan juga kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di tingkat kabupaten untuk selanjutnya diserahkan lagi kepada masyarakat yang membutuhkan. Proses pembuatan masker oleh 200 orang tersebut sudah dimulai sejak 11 September yang lalu dan ditargetkan akan selesai pada Jumat pekan ini.

"Jadi masyarakat yang kita berdayakan ini memang sebagian besar penjahit tapi terlepas dari itu tetap ada juga perajin kulit yang selama ini sepi pesanan juga kita ajak," ujar Agus, saat menyerahkan sebagian masker tersebut kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul di halaman Gedung Induk Mandala Saba, Kompleks Parasamya, Bantul, Rabu (23/9/2020).

Baca Juga: Ada Warga Positif Covid-19, Pasar Jowa di Gunungkidul Ditutup 3 Hari

Agus mengatakan bahwa sebenarnya target yang diemban oleh masyarakat adalah 100.000 masker. Namun pada saat pemberian kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul hari ini baru berkisar antara 50.000 masker saja.

Semua masker yang dibuat oleh masyarakat itu mendapat pembiayaan dari dana Belanja Tak Terduga (BTT)  yang sudah memasuki tahap kedua. Pasalnya sebelum ini, kata Agus, pihaknya sudah pernah melakukan pemberdayaan serupa kepada sekitar 160 orang dengan menciptakan 75.000 masker.

"Kami juga mengerahkan industri kecil menengah (IKM) perajin batik, nantinya batiknya akan kita beli dengan harapan setelah batiknya kita beli para perajin akan memperkerjakan pembatik-pembatiknya lagi. Sehingga otomatis di sini terjadi pergerakan perekonomian," ucapnya.

Menurut Agus, pembuatan masker oleh masyarakat Bantul ini sebagai bagian dari salah satu program perisai pemberdayaan yangdilaksanakan oleh Pemkab Bantul. Disebutkan ada sekitar 50 perjain batik yang ikut terlibat dalam pembuatan masker bermotif batik oleh 200 warga Bantul tersebut.

“Kegiatan ini juga sebagai langkah kami untuk membangkitkan kehiatan padat karya yang tidak bisa dipungkiri selama ini masih ada yang menganggur," paparnya.

Baca Juga: Pilkada Bakal Ditunda, Begini Respon Kontestan Pilkada Gunungkidul

Load More