Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 24 September 2020 | 11:47 WIB
Kedua pasangan calon bupati dan wakil bupati Bantul menunjukkan nomor urut yang didapat dalam pengundian di KPU Bantul, Kamis (24/9/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bantul melaksanakan rapat pleno terbuka pengundian nomor urut pasangan calon bupati dan wakil bupati Bantul, Kamis (24/9/2019).

Pengundian nomor urut pasangan tersebut dilakukan di kompleks KPU Bantul dengan dihadiri peserta yang terbatas.

Dari pantauan SuaraJogja.id di lapangan, Suharsono dan Totok Sudarto (Noto) menjadi paslon yang pertama kali datang ke KPU Bantul sekitar pukul 08.49 WIB.

Tidak terlihat massa yang mengawal paslon Noto; hanya ada Liaison Officer (LO) yang memasuki kompleks KPU Bantul.

Baca Juga: KPU Tetapkan 2 Paslon, Bupati dan Wabup Resmi Bertarung di Pilkada Bantul

Pukul 09.06 WIB, paslon Abdul Halim Muslih dan Joko B Purnomo (AHM-JP) akhirnya tiba di kompleks KPU Bantul.

Serupa dengan Noto, tidak terlihat massa yang mengikuti AHM-JP saat kedatangannya di KPU Bantul.

Pengundian nomor urut paslon tersebut hanya dihadiri empat unsur untuk meminimalisir kerumunan.

Kedua pasangan calon bupati dan wakil bupati Bantul menunjukkan nomor urut yang didapat dalam pengundian di KPU Bantul, Kamis (24/9/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Empat unsur itu di antaranya adalah pasangan calon, pimpinan partai politik, tim kampanye, dan Liaison Officer (LO) masing-masing paslon.

"Berdasarkan hasil rapat pleno terbuka dan pengundian nomor urut paslon, KPU Bantul menetapkan bahwa nomor dalam Pilkada Bantul 2020 maka Abdul Halim Muslih dan Joko B Purnomo nomor 1, sedangkan Suharsono dan Totok Sudarto mendapat nomor urut 2," ujar Ketua KPU Bantul Didik Joko Nugroho kepada awak media seusai pengundian nomor urut di KPU Bantul.

Baca Juga: KPU Tetapkan Nomor Urut Paslon Pilkada Kabupaten Bandung

Selain pengundian nomor urut, KPU Bantul juga mengajak seluruh pasangan calon dan semua pihak yang terkait untuk mendeklarasikan pemilihan damai dan sehat.

Deklarasi damai tersebut menekankan pada kampanye yang damai, santun, dan berbudaya.

Selain itu dalam deklarasi damai tersebut, kedua pasangan calon bersedia untuk menghindari segala bentuk kekerasan, provokasi, tidak akan melakukan kampanye hitam, politik uang, serta politisasi SARA selama masa kampanye nanti berlangsung.

Hal yang tidak kalah penting yakni untuk selalu menerapkan protokol kesehatan secara ketat dalam rangka pencegahan wabah Covid-19 dalam kampanye yang akan diselenggarakan.

"Perlu diingat kepada kedua paslon bahwa dalam kampanye kali ini, tidak ada rapat umum atau kampanye terbuka, kita juga akan bagi zonasi kampanye masing-masing paslon," ucapnya.

Diketahui bahwa sebelumnya Abdul Halim Muslih-Joko B Purnomo diusung dan didukung enam parpol, yakni PDIP, PKB, PAN, Demokrat, dan dua partai non-legislatif, yaitu Gelora dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Sementara itu di kubu Suharsono dan Totok Sudarto, dukungan didapat dari lima partai politik, yaitu Gerindra, Golkar, PPP, PKS, dan NasDem.

Selanjutnya, tahapan Pilkada Bantul 2020 akan memasuki masa kampanye, terhitung pada 26 September hingga 5 Desember mendatang.

Load More