Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 28 September 2020 | 16:07 WIB
Pementasan sendratari di Pantai Cemara Sewu, Kretek, Bantul, Senin (28/9/2020) - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

"Kita memang masih berhati-hati untuk mengumpulkan massa. Namun agar tetap pementasan ini dapat disaksikan oleh masyarakat banyak, kita juga hadirkan secara live streaming," jelasnya.

Sementara itu sutradara dalam pementasan sendratari ini, Damar Wulan, mengatakan, tidak ada kendala yang terbilang berat dalam pementasan kali ini. Menurutnya, salah satu kendala utama yang dirasakan terkait dengan faktor alam.

Pementasan sendratari di Pantai Cemara Sewu, Kretek, Bantul, Senin (28/9/2020) - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

"Kendalanya mungkin hanya di angin yang cukup besar. Soalnya kita juga biasanya pentas di panggung, pendopo, dan semacamnya," ujar Damar.

Damar menuturkan bahwa tema besar dalam pementasan kali ini adalah eksotika alam laut selatan. Menurutnya, pemilihan konsep pementasan kali ini sebagai terjamahan pihaknya guna merespons sejarah yang ada.

Baca Juga: Sekdis Pariwisata Tangsel Positif Covid-19, Kantor Tutup

Salah satu penari yang turut tampil dalam pementasan, Ical Yulianto, mengaku baru kali pertama melakukan pementasan tari di alam terbuka. Menurutnya, hal ini menjadi sesuatu yang unik dan lebih menantang.

"Eksplor pementasan di alam ya baru sekarang ini, tapi justru ini menjadi tantangan baru buat kita," kata Ical.

Perlu diketahui, sendratari kali ini menceritakan secara singkat perjalanan Panembahan Senopati sebelum membangun Kerajaan Mataram, dari mulai bertapa di Sungai Opak hingga akhirnya tiba di Pantai Selatan dan bertemu Ratu Kidul dan mendapatkan wahyu.

Load More