Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Minggu, 04 Oktober 2020 | 12:35 WIB
Jejak langka ditemukan di kawasan Danau Ranu Kumbolo yang terletak di lereng Gunung Semeru beberapa waktu lalu saat petugas membersihkan jalur pendakian. [@superbagonk / Twitter]

SuaraJogja.id - Setahun tanpa jamahan manusia, kawasan danau cantik Ranu Kumbolo yang terdapat di lereng Gunung Semeru kedatangan makhluk yang selama ini jarang ditemui.

Ya, seperti diketahui kawasan Gunung Semeru sempat dilakukan penutupan untuk pendakian sejak September 2019 lalu.

Rencananya, salah satu lokasi pendakian favorit tersebut bakal dibuka lagi Oktober ini.

Tapi jelang pembukaan kembali, petugas yang tengah melakukan pembersihan jalur pendakian dikejutkan dengan jejak makhluk yang selama ini tak biasa dijumpai.

Baca Juga: DIY Tambah 72 Kasus Baru, 38 Santri di Sleman Tertular COVID-19

Seperti video milik akun @superbagonk yang diunggah kembali oleh @pendakilawas, para petugas menemukan jejak kaki harimau di kawasan Danau Ranu Kumbolo.

Dalam video tersebut tampak jelas sejumlah jejak hewan di atas tanah yang konon merupakan jejak kaki harimau.

"Setahun penuh Ranu Kumbolo tak terjamah manusia, Walhasi ketika bersih-bersih jalur sebelum pendakian kembali dibuka, ditemukan banyak jejak hewan famili falidae alias kucing besar," tulis keterangan videonya.

Unggahan yang langka itu pun mendapat banyak perhatian dari publik.

"Udah tutup aja terus biarkan mereka hidup, berkembangbiak tanpa ada manusia di dalamnya. Itu wilayah mereka, habitat mereka. udah terlampau jauh manusia mengusik, merusak, bahkan merampas. Yang perlu diwaspadai itu ukan mereka tapi kita," kata Ajikdoang.

Baca Juga: Tambah 20 Kasus Baru, 4 Pasien Positif COVID-19 di DIY Meninggal Dunia

"Mantappp...akhirnya selama pandemi dan ditutupnya pendakian lumayan berpengaruh dengan kehidupan satwa liar. Mudah-mudahan semakin membaik rimbaraya. Maafkan kami yang jadi tamu tak sopan," ujar arafifah.

"Sepertinya Semeru lebih baik jadi konservasi daripada buat pendaki yang alay," tulis tendamiring.

"Suaranya meong-meong ga ya," canda raihanazmi.

"Serem kalo dibegal meong," kata arief.

"mereka pasti seneng banget ada korona, jadi gunung rumah mereka terbebas dari para makhluk tukang nyampah dan tukang polusi udara," ujar creative_aqua.

"Kalo bisa ditambah setengah tahun lagi, kasihan yang punya rumah tidak bisa menikmati rumahnya sendiri dan kita manusia hanyalah tamu semata untuk menjajah rumah mereka," tukas ahmadarianto.

Load More