SuaraJogja.id - Tawuran yang diduga libatkan terduga oknum ormas terjadi di depan Polsel Kasihan, Bantul, Minggu (4/10/2020).
Terkini suasana di sekitaran lokasi tawuran sudah berangsur kondusif.
Dari pantauan Suarajogja.id di sekitar lokasi sejumlah petugas kepolisian dan TNI tampak berjaga di depan polsek
Saksi mata yang juga warga Padokan Kidul, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yudi (47) menyebutkan tawuran terjadi sekitar satu jam.
Aksi tersebut pecah dimana massa saling lempar batu dan saling menghunus senjata tajam.
"Tawurannya terjadi sekitar pukul 15.30 wib. Jadi ada oknum massa berseragam Pemuda Pancasila (PP) dan FJI datang dan saling teriak-teriak Allahu Akbar. Setelah itu baru lemparan batu terjadi," kata Yudi ditemui di area Mapolsek Kasihan, Minggu (4/9/2020) malam.
Ia melanjutkan massa tak hanya melempar batu dalam aksi tawuran tersebut. Sejumlah massa lainnya juga menyabetkan senjata tajam.
"Ada anggota polisi tadi yang luka di jari tangannya. Mungkin karena sajam, ada juga massa yang luka di bagian dahi, katanya komandan FJI," tambah Yudi.
Bentrokan mulai mereda ketika kepolisian berusaha meredam suasana panas. Sekitar pukul 16.00 wib, keadaan di Mapolsek Kasihan mulai tenang.
Baca Juga: Ada Rehabilitasi Irigasi di Bantul, Indeks Pertanaman Meningkat
"Hampir 1 jam tawuran terjadi. Tadi di area sini banyak pedagang juga yang sudah buka. Tapi saya sendiri tetap jualan. Untung tidak ada yang sampai rusak dagangan saya. Setelah aksi itu, masih banyak massa dari dua ormas ini yang berkumpul," ujar dia.
Seorang pedagang angkringan di sekitar lokasi, Bardi (45) mengaku bahwa massa terlihat dalam pengaruh minuman keras. Beberapa oknum membawa kayu yang sudah mereka siapkan.
"Jadi mereka datang ada yang bawa kayu. Beberapa apa yang lewat di sekitar angkringan dan bicaranya ngelantur. Jadi memang terlihat mabuk sebelum tawuran itu," ujar dia.
Meski muncul dugaan bentrok terjadi lantaran oknum dari ormas PP dan FJI, Kapolres Bantul, AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono menyebut bahwa insiden tak berkaitan dengan ormas apapun.
Ia melanjutkan bahwa dugaan sementara, tawuran terjadi lantaran kesalahpahaman antar perorangan.
"Jadi ada permasalah antar perseorangan lalu timbul bentrokan, bukan karena ormas," tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Santri Diduga Dianiaya di Ponpes Sleman, Orang Tua Kecewa dan Lapor Polisi Usai Dianggap Bertengkar
-
Koperasi Sleman Siap Saingi Minimarket? Ini Jurus Ampuh Tingkatkan Daya Saing
-
Disperindag Sleman Ungkap Penyebab Harga Beras Naik: Bukan Hanya Soal Stok
-
Danais DIY Dipangkas Setengah Miliar! Sultan Tolak Lobi Prabowo
-
Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Tewas: Polisi Buru Bukti CCTV, Ada Kelalaian?