SuaraJogja.id - Demonstrasi penolakan dan pencabutan UU Cipta Kerja yang bertajuk Jogja Memanggil di depan Gedung DPRD DIY diwarnai kericuhan, Kamis (8/10/2020).
Massa yang merupakan gabungan aliansi mahasiswa dan masyarakat mulai bergerak dari bundaran UGM menuju DPRD DIY di kawasan Malioboro sekira pukul 11.30 WIB.
Tetapi upaya massa untuk memasuki gedung DPRD DIY mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian.
Mereka tak diizinkan untuk masuk.
Sebagian massa yang tersulut emosi berusaha membuka paksa gerbang kantor DPRD DIY.
Aparat kepolisian kemudian melepaskan tembakan gas air mata untuk memecah konsentrasi massa.
Dari pantauan SuaraJogja.id sejumlah massa yang sebelumnya sempat lari menghindari letupan gas air mata mulai kembali bergerak mendekat ke gedung DPRD DIY.
Tampak fasilitas umum di kawasan Malioboro yakni kaca di halte bus Transjogja pecah.
Baca Juga: Pelanggar Protokol di DIY Meroket, 90 Persen Merupakan Warga Luar Jogja
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
KA Bangunkarta Tabrak Mobil & Motor di Prambanan: 3 Tewas, Penjaga Palang Pintu Dinonaktifkan
-
Wasiat Terakhir PB XIII: Adik Raja Ungkap Pesan Penting Suksesi Keraton
-
Pembunuh Wanita di Gamping Ditangkap, Ditemukan di Kuburan usai Minum Racun Serangga
-
Dari Lurik Hitam hingga Tangga Imogiri: Kisah Para Penandu yang Jaga Tradisi Pemakaman Raja
-
Ramai Klaim Penerus Tahta, Adik Paku Buwono XIII Ungkap Syarat jadi Raja Keraton Surakarta