SuaraJogja.id - Akun twitter @ninanenen membagikan video seorang wanita yang mengaku menjadi pasien positif covid-19 dan melakukan pengobatan ke seorang pemuka agama. Wanita itu mengaku sebelumnya sudah minta dirujuk namun tidak segera ditangani oleh Puskesmas setempat.
Video berdurasi 15 detik tersebut diambil dari akun TikTok @auliashafira07. Dalam videonya terlihat seorang wanita berkerudung kuning yang bercerita bahwa ia akan berobat ke seorang Kyai lantaran dirinya dinyatakan positif terpapar virus corona.
Sepanjang jalan bersama suaminya, ia mengaku membaca bacaan agar kondisinya segera membaik, sebab pengobatan yang ia jalani juga sudah yang kesekian kalinya. Ia mengaku ditemani sang suami yang juga mengidap covid-19. Sebelum pengobatan dimulai, keduanya melakukan salat Isya terlebih dahulu.
Sempat panik, wanita ini mencari suaminya saat akan diobati. Ia bercerita, suaminya berteriak menunjukkan keberadaannya dan meminta wanita yang dipanggil Aul itu untuk tenang. Menurutnya, mendapatkan semangat dari sang suami memanglah tindakan yang paling baik.
Baca Juga: Dirilis LBH Jogja, 12 Catatan Ini Patahkan Klarifikasi DPR soal UU Ciptaker
Selanjutnya, ia bercerita bahwa pada waktu pengobatan cukup lama. Sebab tokoh agama itu mengobati pasien yang mengggunakan kursi roda terlebih dahulu. Baru kemudian mengobati pasien yang berjenis kelamin perempuan dan dilanjutkan dengan pasien yang berjenis kelamin laki-laki.
Di tempat itu disebutkan ada banyak pasien lainnya yang dinyatakan positif covid-19. Namun, kyai yang mengobati sendiri tidak percaya dengan adanya virus corona. Kyai itu juga memberikan pengobatan tanpa menggunakan masker dan sarung tangan. Aul menyampaikan, kyai yang ia tuju itu sudah mengobati ribuan pasien covid-19.
Aul mengatakan, jika masyarakat yang tinggal di kawasan Puri pasti mengetahui siapa tokoh agama yang ikhlas memberikan pengobatan tanpa meminta bayaran sepeserpun. Terutama masyarakat yang tergabung dalam majelis dzikir Assamawat Al-Maliki.
Ada juga video lanjutan dari akun tersebut, ia menceritakan bagaimana kronologi ia dinyatakan positif covid-19 namun mengikuti pengobatan alternatif. Aul mengatakan jika awalnya ia tidak bisa mencium apa-apa, atau indera penciumannya tiba-tiba menghilang.
Setelah memeriksakan diri ke puskesmas dan menjalani tes. Ternyata ia dinyatakan positif terpapar covid-19. Sempat meminta rujukan ke Wisma Atlet namun Aul mengaku tidak mendapatkan pelayanan sama sekali sampai saat video tersebut ia buat.
Baca Juga: Tanya Daerah Asal Jadi Soal, Warganet Jogja Beri Penjelasan
Merasa beruntung, ibunya tergabung dalam kelompok majelis Assamawat dan menyarakan dirinya untuk berobat ke tokoh ulama. Daripada menunggu penanganan dari pihak puskesmas yang disebut tidak ada kabar. Meski mirip pengobatan alternatif namun Aul menyebutnya bukan alternatif.
Ada nama dengan unsur islam yang Aul lupa untuk menyebutkan jenis pengobatan yang dilakukan ulama itu. Aul dibuat terkesan lantaran ulama itu tidak menarik biaya sepeserpun untuk biaya pengobatan yang diberikan. Percaya dengan Allah, ulama ini juga mengobati tanpa menggunakan sarung tangan serta masker.
Lihat video selengkapnya DISINI
"Positif COVID19 tapi berobat ke Kyai dan antriannya sepadet itu," tulis akun @ninanenen dalam keterangannya.
Akun @ninanenen menyebutkan, jika masih ada video lanjutan di akun TikTok wanita itu. Aul mengaku ia dan keluarganya sudah satu bulan menjalani isolasi mandiri di rumah. Sudah minta diberikan penanganan dari rumah sakit namun tidak ada tindak lanjut. Ingin dirawat di rumah sakit namun mengaku selalu ditolak.
Sejak diunggah Sabtu (10/10/2020), video tersebut sudah ditayangkan lebih dari 453 ribu kali. Ada 4000 lebih yang menekan tanda suka, 4000 lebih lainnya membagikan ulang dan ratusan warganet memberikan tanggapan di kolom komentar.
"Bentar, bentar. Pak Kyai gak percaya COVID tapi mengobati yang positif COVID?," tulis akun @senjatanuklir.
"Ngeri ini mah. Kluster baru pengobatan alternatif," komentar akun @sutrisnoam.
"Gak heran sih, kemarin sempet ikut webinar, banyak penyakit serius di Indonesia yang terlambat ditangani dan akhirnya gak tertolong ya karena orang kita masih percaya sama pengobatan2 macem gini dan gak semua yamg milih itu yang gak berpendidikan, tingkat pendidikan gak menjamin milih pengobatan yang tepat, "Tanggapan akun @balonkuda_5.
Sementara akun @yaelahCa__ menyampaikan, "GUE BINGUNG, KALAU PAK KYAINYA POSITIF BEROBAT KEMANA YA?."
Berita Terkait
-
Viral Warga Ngaku Dapat Hadiah Gas Melon dari PDIP, Admin Gerindra: Enaknya Diapain Ini?
-
Viral Aksi Unik Pengantin Wanita Nyoblos ke TPS Usai Ijab Kabul, Masih Pakai Gaun Pernikahan
-
Gilga Sahid Pamer Momen Happy Asmara Cari Pahala, Netizen Soroti Botol di Meja: Salfok Aku!
-
Sumber Kekayaan Febby Rastanty, Dipuji Wanita Alpha Sejati Tanpa Rendahkan Pria
-
Pendidikan Nouman Ali Khan, Pendakwah Favorit Milenial Amerika Serikat
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
-
Review Jelly Master, Game Mukbang Gratis yang Menggemaskan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
-
Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Berbalik Merosot
Terkini
-
Keroyok dan Bacok Orang saat Tawuran, Polisi Amankan 11 Orang Dewasa dan Anak-anak
-
Yuk Dapatkan Diskon Biaya Provisi 50% Sambut HUT ke-129 BRI, Ini Daftar Program Special BRIguna
-
Warga Keluhkan Bau Busuk dari Sejumlah TPST di Sleman, Ini Langkah yang Dilakukan DLH
-
Temui Endah Subekti-Joko, Bupati Petahana Gunungkidul Sunaryanta Akui Kekalahannya
-
Damkar Kota Jogja Evakuasi Buaya Sepanjang 3 Meter, Diduga Peliharaan Warga yang Lepas