SuaraJogja.id - Hubungan Menko Polhukam, Mohammad Mahfud MD dan politisi PKS, Hidayat Nur Wahid dalam beberapa hari terakhir tengah menghangat. Keduanya diketahui tengah terlibat perdebatan di media sosial perihal ideologi.
Tapi berdasar penelusuran, keduanya bukan kali ini saja terlibat adu argumen.
Berikut 3 momen saat Mahfud MD dan Hidayat Nur Wahid saat terlibat perdebatan sengit.
Indonesia Garis Keras
Perdebatan kala itu dipicu oleh pembahasan mengenai wilayah garis keras di Indonesia.
Ketika itu, Guru Besar Tata Negara UII itu membuat cuitan di akun Twitter pribadinya @mohmahfudmd pada 28 April 2019.
Pada saat itu, Mahfud MD atau MMD membuat cuitan guna untuk mengomentari cuitan dari Refrizal Sikumbang yang berbunyi, "Pak MMD bilang di Jabar, Sumbar, Aceh & Sulses; Islam Garis Keras se olah2 anti Keberagaman, Apakah ada di Sumbar Gereja dirusak & dibakar?," tulis @refrizalskb.
Mahfud pun mengomentari cuitan dari Komisi XI DPR RI tersebut, "Pak Refrizal, Krn Anda teman sy maka sy jelaskan. Anda melihat video yg sy katakan shg responnya buru2. Anda terprovokasi oleh @msaid_didu, hahaha.?," tulisnya.
Ia pun kemudian menjelaskan bahwa perkataannya tersebut bermaksud menjelaskan bahwa Jokowi kalah di provinsi yang dulunya merupakan wilayah yang garis keras dalam keagamaan, sehingga Jokowi perlu rekonsiliasi.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di DIY Tambah 35 Pasien Baru, Sleman Masih Terbanyak
"Saya bilang, Pak Jkw kalah di provinsi yg 'dulunya' adalah tempat garis keras dlm keagamaan. Makanya Pak Jkw perlu direkonsiliasi," terangnya.
Pernyataan Mahfud MD itu pun mendapat tanggapan dari Hidayat Nur Wahid lewat kicauan di Twitter.
Prof akan lebih solutif bila tak dipakai terminologi "gariskeras" seperti itu. Karena Aceh, Sumbar, Jabar dan Sulsel juga dikenal dengan banyak Pahlawan Nasionalnya. Dulu Bung Karno sebut Aceh sebagai Daerah Modal, di Sumbar ada Bung Hatta, Jabar ada ITB, Sulsel ada JK jg, Mereka semua simbol moderasi," balasnya.
Akhir dari perdebatan itu diakhiri dengan Mahfud MD yang meminta maaf atas pernyataan daerah garis kerasnya.
Permintaan maaf yang dilakukan secara terbuka ini pun kemudian mendapat respons dari Hidayat Nur Wahid, dirinya ikut mengapresiasi permintaan maaf yang dilontarkan oleh Mahfud MD.
"Permintaan maaf Prof @mohmahfudmd bagus disampaikan. Karena faktanya Prabowo juga menang di luar 4 provinsi itu," tulis HNW di akun Twitter-nya pada 1 Mei 2019.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik